Kiat Sukses Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering

Pertaniaku — Bukan hal yang mustahil bagi Anda yang ingin melakukan budidaya bawang merah di lahan kering. Pada dasarnya, tanaman ini bisa melakukan adaptasi dengan sangat baik jika ditanam di dataran rendah. Bahkan, lahan kering yang mengandung pasir pun dapat digunakan.

budidaya bawang merah di lahan kering
Foto: Pixabay

Pertumbuhan bawang merah lebih bagus saat dipelihara di dataran rendah karena kondisi cuaca yang lebih ideal. Syarat tumbuhnya antara lain tanah yang subur, gembur, dan kaya organik, serta usahakan pH tanah sekitar 5,5—6,5 dengan drainase yang baik.

Pengolahan tanah

Sebelum ditanami, lahan harus diolah terlebih dahulu. Caranya sebarkan pupuk kandang sebanyak 0,5—1 ton/1.000 m2 di lahan tersebut. Kemudian tanah digaru atau dicangkul agar pupuk tercampur rata dan kondisinya gembur. Biarkan tanah beristirahat minimal selama 1 minggu. Lalu, bedengan bisa dibuat dengan ukuran lebar antara 120—180 cm. Jangan lupa membuat saluran air di antara bedengan-bedengan tersebut. Saluran air ini memiliki lebar 40—50 cm dan kedalaman 50 cm.

Anda juga perlu menaburkan GLIO 100 gram yang dicampur 25—50 kg pupuk kandang. Setelah campuran tersebut didiamkan selama seminggu, Anda menaburkannya secara merata di atas bedengan. Pupuk dasar diberikan sebelum proses penanaman bibit bawang merah dilaksanakan.

Campuran urea 2—4 kg, ZA 7-15 kg, dan SP-36 15-25 kg. Lalu, pupuk majemuk NPK (15-15-15) sebanyak kurang lebih 20 kg/1.000 m2. Pupuk ini diberikan dengan cara menaburkannya di atas tanah, kemudian meratakannya bersama tanah sampai tercampur rata.

Penanaman bibit

Umbi bawang merah unggul memiliki bobot antara 3—4 gram/bibit. Anda juga boleh memakai benih bawang merah, tetapi harus disemai terlebih dulu. Jarak tanam bawang merah harus disesuaikan dengan varietas yang dipakai dan waktu penanaman.

Cara penanaman bibit bawang merah dimulai dengan merendamnya di dalam larutan perangsang tumbuh yang telah ditambah air dengan dosis 1 tutup/liter air. Setelah itu, bibit perlu disimpan selama 2 hari sebelum bisa ditanam di lahan. Bibit bawang merah ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam permukaan tanah.

Pemeliharaan tanaman

Bawang merah yang dibudidayakan di lahan kering perlu mendapatkan pupuk dasar dan pupuk susulan. Pupuk dasar bisa berupa pupuk kandang dari kotoran sapi/kambing sebanyak 15—20 ton/ha atau kotoran ayam 5—6 ton/ha. Bisa juga menggunakan pupuk kompos sebanyak 2,5 ton/ha atau TSP sebanyak 150—200 kg/ha.

Pemberian pupuk ini dilakukan dengan menyebar serta mengaduknya supaya tercampur tanah pada waktu 1—3 hari sebelum penanaman. Untuk pupuk susulan bisa menggunakan campuran urea 150 kg/ha, ZA 300 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha.

Pemupukan susulan ini dilakukan sebanyak dua kali setiap periode penanaman. Pemupukan susulan yang pertama dilaksanakan waktu tanaman bawang merah berumur 10—15 hari setelah tanam. Berikutnya, dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan. Tanaman bawang merah yang dipelihara di lahan kering harus disiram secukupnya. Anda bisa menggunakan gembor untuk menyiramkan air di lahan.

Selanjutnya, proses penyiangan perlu dilakukan untuk memberantas gulma yang tumbuh di lahan pertanian. Proses penyiangan ini cukup dilakukan sebanyak dua kali setiap fase penanaman supaya lebih efisien.

Panen umbi

Tanaman bawang merah biasanya dapat dipanen setelah usianya mencapai 65—75 hari setelah tanam. Tanaman yang akan dipanen harus sudah cukup tua yang ditandai dengan batang menjadi lemas dan daun menguning sekitar 60—90 persen. Bagian umbi lapis pun tampak padat berisi dan sebagian sudah menyumbul di permukaan tanah. Jika diperhatikan, umbi tersebut memiliki warna kemerahan dan mengilap.

Umbi yang telah layak dipanen cukup d

icabut begitu saja bersama daunnya. Kemudian umbi tersebut dijemur selama 5—7 hari dengan posisi daun berada di atas. Jikalau umbi sudah kering, Anda bisa menyimpannya di atas para-para supaya awet.