Pertanianku — Kima merupakan biota moluska yang bertubuh lunak dan bercangkang yang termasuk kelas Bivalvia atau kelompok kerang-kerangan. Habitat alami biota ini ialah terumbu karang. Dari 12 jenis kima yang teridentifikasi secara global, 8 di antaranya berada di perairan Indonesia. Biota ini juga sering disebut kerang raksasa dan termasuk sebabai biota laut yang dilindungi.
Fakta menariknya, kima memiliki peran yang sangat penting di perairan, yakni sebagai penjaga lingkungan perairan agar tetap sehat. Biota ini berperan untuk membersihkan mikroorganisme yang berlebihan sehingga lingkungan perairan terjaga lebih sehat. Satu ekor kima mampu membersihkan berton-ton air laut setiap harinya.
Kerang raksasa ini mampu berperan sebagai biofilter alami karena dapat menyaring nutrien yang terlarut di dalam laut. Selain itu, biota ini juga menyerap berbagai jenis zat berbahaya bagi laut, seperti zat nitrogen dan fosfat.
Kondisi kima dapat menjadi pertanda dari kondisi perairan daerah tersebut. Misalnya, kima yang terlihat pucat dapat menjadi pertanda bahwa daerah tersebut sudah tercemar polusi dan mengalami kenaikan suhu.
Cara hidup biota laut ini terbagi menjadi dua golongan. Pertama, golongan yang membenamkan dirinya pada substrat karang, kima tersebut adalah Tridacna crocea dan Tridacna maxima. Golongan kedua adalah biota yang menempel bebas di dasar laut berpasir di daerah terumbu karang seperti Tridacna derasa dan Tridacna squamosa.
Biota laut ini cenderung hidup menetap pada substrat dan sangat mudah ditemukan di perairan yang dangkal hingga kedalaman 2 meter, terutama pada habitat terumbu karang yang bersih. Kondisi perairan yang bersih menjadi habitat yang paling cocok untuk kima.
Pasalnya, kenaikan sedimentasi yang menyebabkan kekeruhan dapat langsung memengaruhi pertumbuhan biota, bahkan kenaikan yang terjadi di atas batas toleransi dapat mengakibatkan kematian pada biota.
Kima memakan jasad renik berupa fitoplankton yang melayang di dalam air. Biota ini akan menyaring air melalui insangnya, zat yang masuk ke tubuhnya akan disaring oleh bulu-bulu getar yang terdapat pada insangnya. Setelah itu, zat yang diperlukan akan diserap oleh mulut, sedangkan zat yang tidak dibutuhkan akan disemprotkn keluar melalui exhalant siphon.
Fakta menarik lain yang perlu Anda ketahui, pada mantel kima kerap ditumbuhi alga bersel satu yang disebut Zooxanthella. Alga tersebut merupakan sumber makanan bagi karang besar ini.