Kini Gabah dan Beras Diolah Pakai Peralatan Modern

Pertanianku – Pemerintah saat ini sedang mencanangkan program Ketahanan Pangan Nasional. Untuk merealisasikannya, pemerintah bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya, PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP), mengembangkan Rice Center di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Rice Center adalah pusat pengelolaan dan pengolahan gabah menjadi beras dan bahan turunannya dalam satu rangkaian peralatan modern yang terintegrasi.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat. Pengembangan Rice Center ini merupakan salah satu upaya Pupuk Indonesia dalam membantu meningkatkan taraf hidup petani di Indramayu.

“Indramayu sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Barat. Dengan lahan persawahan yang terluas, Indramayu merupakan lokasi yang ideal sebagai pembangunan awal Rice Center,” kata Aas, seperti melansir Okezone (16/3).

Menurut Aas, Rice Center bisa dimanfaatkan petani untuk mendapatkan bimbingan teknis dan jaminan pembelian hasil panen. Selain itu, kehadiran Rice Center diyakini turut berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) melalui kerja sama dengan perusahaan daerah.

Lebih lanjut Aas mengatakan proyek Rice Center ini terdiri atas tiga bagian besar, yaitu depo pertanian, budidaya padi, dan rice milling unit. Depo pertanian berfungsi memberikan input pertanian melalui sinergi BUMN, yaitu penyediaan pupuk, benih, serta memberikan konsultasi teknis budidaya bagi petani.

Melalui budidaya padi, dengan memanfaatkan lahan milik petani di area sekitar Rice Center, petani akan mendapatkan bimbingan untuk menekan biaya dan mengurangi kehilangan hasil panen. Sementara itu, rice milling unit berperan sebagai off taker dari hasil gabah petani.

“Dengan menggunakan teknologi modern, gabah dan beras diolah menjadi produk beras berkualitas, baik itu jenis medium maupun premium yang banyak dicari masyarakat,” papar Aas.

Rencananya, Pupuk Indonesia membangun rice milling unit berkapasitas 4 ton beras per jam, yang ditunjang oleh depo pertanian dan gudang. Ke depan kapasitas rice milling unit akan ditingkatkan menjadi 12 ton beras per jam dan diikuti dengan pembangunan silo dan perluasan kapasitas gudang.

“Saat ini kami telah melaksanakan demonstration farm sebagai lahan percontohan serta telah melakukan penyiapan lahan untuk pemancangan perdana Rice Center di Indramayu,” kata Aas.

Dia menegaskan, melalui pengembangan cluster pangan di Indramayu pada akhir pekan lalu, Pupuk Indonesia turut mendukung terbentuknya sinergi BUMN guna menggerakkan perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan petani.