Pertanianku – Seorang pria bernama Chivalry Ai Pranoto berhasil menjadi salah satu eksportir ikan hias yang sukses. Usia muda tak menjadikan Ai—biasa ia disapa—berdiam diri saja. Berkat usaha dan kerja keras, keberhasilan sudah ia raih.
Awal mula perjalanan karier Ai dimulai sejak lama. Ketika itu, ayahnya memiliki bisnis yang bergerak di bidang pakan ternak yang terkena imbas krisis ekonomi pada 1997—1998.
“Agar dapat memenuhi kebutuhan hidup, ayah mencoba peruntungannya dengan menggeluti usaha ikan hias,” ungkap Ai.
Usaha tersebut dipilih ayahnya karena tidak membutuhkan modal besar dan pasarnya bisa sampai luar negeri. Usaha ikan hias yang dikelola ayahnya bisa berkembang dan mampu melewati krisis ekonomi.
Ketika krisis mulai berakhir dan perekonomian beranjak stabil, dan pada 2006 ayahnya kembali melakoni usaha pakan ternak yang mengakibatkan usaha ikan hias menjadi terbengkalai dan ditutup. Ai yang pada saat itu masih berstatus mahasiswa jurusan Agribisnis IPB mengamati usaha ikan hias berprospek cerah. Pasar yang dimiliki pun, khususnya luar negeri, masih terbuka lebar karena baru sekitar 40% ikan hias yang diekspor ke luar negeri.
Ai pun berkeinginan untuk menjalankan kembali usaha ikan hias yang dilakukan ayahnya. Bermodalkan ilmu dari sang ayah dan pelajaran mata kuliah yang ia peroleh di kampusnya, Ai memberanikan memulai usaha ikan hias. Usaha yang digelutinya dilakukan berdasarkan pesanan.
“Saat ada pesanan, saya baru akan mencari ikan hias yang diinginkan pembeli,” jelas Ai, seperti dikutip dari Tabloid Wirausaha.
Ai mengaku tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan ikan hias pesanan. Untuk memenuhi pesanan, Ai membelinya dari pembudidaya ikan hias di sekitar Jabodetabek.
Dalam menjalankan usaha ikan hias ini, Ai tidak tanggung-tanggung karena ia langsung membidik pasar luar negeri sebagai target penjualan ikan hiasnya. Untuk bisa mendapatkan pasar ikan hias luar negeri, Ai mencarinya melalui media internet dan ia kerap menyambangi situs-situs eksportir ikan hias khususnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Malaysia dan lain-lain.
Dan, kerja keras Ai menawarkan ikan hias Indonesia kepada negara lain membuahkan hasil dan mendapatkan respons dari perusahaan ikan hias asal Thailand. Tak hanya itu, di awal 2011 lalu Ai berhasil menjalin bekerja sama dengan perusahaan ikan hias yang sudah memiliki nama dan bisa dibilang terbesar di Singapura, yaitu Qian Hu Corporation Limited. Menurut Ai, jenis ikan hias yang disukai oleh pasar luar negeri antara lain neon tetra, black ghost dan lain-lain.
Dan saat ini Ai dapat meraup omzet hingga Rp200 juta per bulan. Dalam menjalankan usahanya ini, Ai berprinsip untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen dan tentunya kepercayaan juga merupakan nilai yang paling penting dalam menjalankan sebuah usaha.