Pertanianku — Pada 4 Juni 2020 lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) menyelenggarakan Festival Pelatihan hakau secara online dan diikuti oleh 490 peserta yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Hakau merupakan salah satu jenis dimsum berisi udang yang dilapisi oleh kulit transparan. Menu ini sudah sangat popular di kalangan pencinta dimsum karena memiliki sensasi yang berbeda dari jenis dimsum lainnya.
Kepala Puslatluh KP, Lily Apriliya, mengatakan olahan pangan yang terbuat dari udang ini berpotensi menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat yang tertarik membuka bisnis di bidang olahan perikanan. Apalagi, saat ini masih banyak restoran yang tutup sehingga para pelaku bisnis rumahan dapat memasarkan produknya lebih mudah.
“Hakau memiliki prospek pasar yang menjanjikan. Jika dilihat dari penjualan kuliner di platform-platform online saat ini, hakau menjadi salah satu kuliner yang memiliki rating permintaan yang tinggi dari konsumen,” tutur Lily seperti dikutip dari laman kkp.go.id.
Untuk mendapatkan bahan baku pembuatan hakau sendiri terbilang mudah dan murah. Pasalnya, saat ini udang menjadi komoditas perikanan yang melimpah, bahkan saat ini sudah menjadi komoditas primadona untuk diekspor ke berbagai negara.
“Udang kita sangat berlimpah, Bapak/Ibu akan mudah menemukan udang segar di pasar-pasar tradisional maupun TPI. Harganya pun bersaing. Jadi, kita tidak perlu khawatir akan kekurangan bahan baku untuk produksi,” tambah Lily.
Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja, mengimbau kepada para peserta yang mengikuti pelatihan untuk menciptakan produk hakau yang inovatif dengan cita rasa yang lezat agar mudah dijual di pasaran. Produk unik menjadi salah satu kunci keberhasilan proses pemasaran produk buatan sendiri. Peserta bisa menciptakan berbagai varian rasa hakau yang unik, tetapi tidak menghilangkan ciri khas dari menu tersebut.
Teknik pembuatan harus dilakukan dengan benar karena adonan hakau yang dibuat sembarangan justru akan mudah patah, tidak kenyal, dan kurang enak dikonsumsi. Gunakan bahan baku yang masih segar agar hasil yang didapat jauh lebih nikmat. Terakhir, kemasan menjadi faktor penting lainnya yang harus diperhatikan karena bisa menarik perhatian calon pembeli.