Pertanianku — Wisata bahari bisa menjadi peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar sekaligus menjadi upaya melestarikan alam dan menjaga keberlanjutan ekosistem. Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) melakukan program untuk meningkatkan kapasitas warga desa di Lombok, Bima, dan Sumbawa untuk mengelola wisata bahari.
Program pelatihan tersebut diikuit oleh 35 warga yang berasal dari beberapa kabupaten di Provinsi NTB. Para peserta dilantik menjadi pengelola wisata bahari yang kompeten melalui kegiatan bimbingan teknis tentang pengelolaan wisata bahari. Program pelatihan ini selaras dengan program Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari).
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Aryo Hanggono, menegaskan pengelolaan Dewi bahari yang baik bisa memberikan nilai tambah ekonomi melalui jasa-jasa lingkungan ekosistem atau budidaya pesisir yang ada. Selain itu, dewi bahari juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Program pengembangan Desa Wisata Bahari merupakan kebijakan KKP dalam mengembangkan wisata bahari berbasis keberlanjutan ekosistem dan masyarakat lokal, dengan memberikan peluang bagi desa untuk mengembangkan desa dengan potensi wisata yang dimilikinya,” papar Aryo seperti dikutip dari laman kkp.go.id.
Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda menyampaikan bahwa kegiatan bimbingan teknis pengelola Dewi Bahari KKP lebih fokus pada pengelolaan kawasan wisata, penguatan kelembagaan, dan digital promotion untuk ekoeduwisata bahari.
Dewi bahari bukan hanya mampu meningkatkan taraf ekonomi, pengembangan dewi bahari juga bertindak untuk melestarikan alam guna menjaga keberlangsungan ekosistem.
Huda menekankan kepada para pengelola wisata untuk terus melihat kondisi ekosistem yang sedang mengalami degradasi dari tahun ke tahun agar dapat menjadikan para pengelola wisata semakin peduli serta mensosialisasikan pada wisatawan agar menjadi wisatawan yang bertanggung jawab.
Pelatihan tersebut tidak hanya memberikan materi-materi untuk membangun dewi Bahari, para peserta juga diajak melihat langsung kondisi ekosistem kelautan di wilayah Lombok Timur untuk pendataan ekosistem terumbu karang.