KKP Melepasliarkan 50 Tukik Hasil Penetasan Alami di Pantai Lowita

Pertanianku — Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar dan  Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PPRL) bersama Lembaga Lingkar Pemuda Peduli Lingkungan Hidup (LPPLH) dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Pare-Pare melepasliarkan 50 tukik di Pantai Lowita. Tukik yang dilepaskan tersebut merupakan hasil penetasan telur di sarang alami yang berada di Pantai Lowita.

melepasliarkan 50 tukik
foto: pixabay

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Aryo Hanggono, menjelaskan pelepasliaran tukik tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan populasi penyu serta meningkatkan potensi wisata di sana. Pasalnya, kegiatan wisata berbasis konservasi bisa dijadikan mata pencaharian alternatif yang berpotensial untuk masyarakat.

“Saya berharap konservasi tidak hanya untuk perlindungan jenis saja, tetapi juga harus menambah nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar sehingga tercapai keseimbangan antara konservasi dan kesejahteraan masyarakat,” tutur Aryo seperti dikutip dari laman kkp.go.id.

Aryo menegaskan kepada para pelaku usaha wisata berbasis konservasi untuk tetap memerhatikan objek konservasinya. Dalam hal ini objek konservasi yang dikembangkan adalah penyu. Para pelaku harus menjaga perilaku dan sifat alamiah dari penyu.

Kepala BPSL Makassar, Andry Sukmoputro, mengatakan bahwa masyarakat Sulawesi patut berbangga karena dari 6 jenis penyu yang berada di Indonesia, 5 jenis di antaranya berada di Sulawesi. Kelima jenis ini adalah penyu tempayan, penyu lekang, penyu belimbing, penyu hijau, dan penyu sisik.

“Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan melestarikannya,” kata Andry.

Andry juga menyerukan kegiatan perlindungan penyu dan berbagai jenis ikan dilindungi lainnya melalui poster dan stiker yang berguna sebagai sumber informasi kepada masyarakat. Andry berharap masyarakat dapat turut andil dalam mendukung perlindungan biota-biota tersebut.

Pantai Lowita merupakan tempat naik untuk penyu bertelur. Pada musim penyu bertelur, penyu dapat naik ke pantai sebanyak 2—3 kali. Dengan adanya kegiatan sosialisasi dan pelepasliaran tukik di Pantai Lowita, diharapkan dapat meingkatkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Pantai Lowita.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Asisten Daerah Bidang Pemerintahan Kabupaten Pinrang, Dinas Perikanan Kabupaten Pinrang, Dinas Pariwitasa Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pinrang, Kantor Dinas Cabang Ajattapareng, TBBM Pertamina Pare-Pare, dan kelompok Konservasi Madani.