KKP Optimis Ekspor Rumput Laut Dapat Terus Berjalan Lancar

    Pertanianku — Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Ditjen Perikanan Budaya sedang mendorong industri rumput laut secara nasional untuk menaikkan jumlah volume ekspor rumput laut. Rumput laut merupakan komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan dan bisa berkontribusi besar untuk menaikkan nilai ekspor perikanan nasional.

    ekspor rumput laut
    foto: pixabay

    Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan, aktivitas ekspor rumput laut bisa menyumbang devisa negara di tengah dampak ekonomi Covid-19 yang sudah terbukti memengaruhi ekonomi nasional.

    “Saya rasa ekspor rumput laut ini memicu optimisme kita bahwa meski di tengah wabah Covid-19 kegiatan ekonomi perikanan masih berjalan,” ujar Slamet seperti dikutip dari kkp.go.id.

    Ada beberapa komoditas perikanan yang sama berpotensinya dengan rumput laut, seperti udang. KKP akan memastikan ekspor komoditas perikanan akan tetap berjalan lancar dan berpotensi di tengah pandemi.

    Belum lama ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melepas ekspor rumput laut jenis Spinosium di Serang, Banten, sebanyak 53,5 ton dari CV Delton yang sudah berbentuk raw material kering dengan nilai ekspor mencapai Rp700 juta.

    Spinosium merupakan rumput laut atau alga merah yang memiliki banyak manfaat sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu komoditas unggulan selain Eucheuma cottoni. Kedua komoditas rumput laut tersebut kini sudah dikembangkan secara massal mengingat potensi ekspor yang cukup besar. Tentunya hal ini bisa memberikan keuntungan pada petani rumput laut yang mayoritas merupakan masyarakat pesisir.

    “Rumput laut punya peluang sangat mudah untuk dikembangkan karena biaya produksinya murah dan dapat menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir,” jelas Slamet.

    Peluang eskpor kini semakin terbuka lebar saat negara tujuan ekspor sudah mulai bertambah, yang semula hanya dikirim ke Cina dan Filipina, kini komoditas tersebut juga diekspor ke Vietnam.

    “Padahal kita tahu sebelumnya market rumput laut kita didominasi ke Cina dan Filipina. Terbukanya ekspor ke Vietnam ini, akan menaikkan nilai ekonomi jenis Spinosium yang sangat potensial di Indonesia. Artinya, akan lebih banyak masyarakat yang terlibat dalam usaha budidaya ini,” papar Slamet.