Pertanianku — Syarat impor perikanan kian mengetat di beberapa negara tujuan, Kementerian Kelautan dan Perikanan optimis produk perikanan Indonesia bisa bersaing di pasar internasional. KKP terus melakukan peningkatan kualitas produk dan menggencarkan promosi, serta menjalin perundingan perdagangan internasional untuk memudahkan proses ekspor produk perikanan asal Indonesia.

Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Machmud, menjelaskan, Indonesia sudah menjalin beberapa perjanjian perdagangan internasional di bidang perikanan, seperti perjanjian dengan Australia, Chile, dan Hongkong. Perjanjian tersebut berguna untuk mengurangi tarif bea masuk.
“Margin kita 5 persen saja, sudah sulit bersaing dengan produk perikanan negara lain yang harganya lebih murah,” ujar Machmud seperti dikutip dari laman kkp.go.id.
Perundingan yang sudah terjadi bukan suatu perkara yang mudah. Kedua negara perlu menemukan win-win solution agar sama-sama dapat memenuhi kepentingan negara. Oleh karena itu, perundingan tersebut berlangsung selama bertahun-tahun hingga mencapai kata sepakat.
Kini, Indonesia masih menjalin perundingan untuk perdagangan komoditas perikanan dengan Turki, Peru, Mozambik, Maroko, Iran, dan Uni Eropa.
“Ini suka duka bagaimana kita melakukan perundingan, di negara lain ada yang sampai 20 tahun. Mudah-mudahan di 2020 ini yang dengan Uni Eropa bisa selesai setelah prosesnya 2016 lalu. Sehingga kita bisa dapat manfaatnya seperti apa, tindak lanjutnya seperti apa,” papar Machmud.
Persyaratan impor yang semakin ketat menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha perikanan Indonesia. Di Indonesia, pelaku usaha perikanan paling besar dipegang oleh UMKM, yakni sebesar 98 persen atau sebanyak 62.389 pelaku usaha.
Persyaratan yang diajukan untuk ekspor ada 4 poin, di antaranya kualitas dan keamanan produksi, keberlanjutan, sertifikasi dari pihak ketiga, dan asal usul produk serta pengolahannya.
Cara lain yang masih diusahakan oleh KKP adalah dengan mengikuti pameran di pasar internasional. Turut serta dalam pameran tersebut menjadi ajang promosi serta bertukar informasi. Meskipun saat ini tidak ada pameran yang diikuti karena wabah pandemi yang masih belum usai.
Komoditas perikanan yang paling digemari oleh pasar ekspor adalah udang, tuna-cakalang, cumi-sotong-gurita, rajungan-kepiting, dan rumput laut.