KKP Rilis Alat Mitigasi Tsunami

Pertanianku — Indonesia merupakan daerah yang rawan terkena bencana gempa dan tsunami karena berada di jalur cincin api (ring of fire) dan pertemuan tiga lempeng besar yang saling bertumbukkan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) tengah mengembangkan alat mitigasi tsunami murah di daerah rawan tsunami.

alat mitigasi tsunami
foto: https://bpbd.bantenprov.go.id/

Tsunami merupakan bencana yang bisa menelan banyak korban jiwa. Penyebab banyaknya korban juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat pesisir mengenai tanda-tanda tsunami dan tindakan awal yang harus dilakukan saat terjadi tsunami.

BRSDM sedang mengembangkan pendekatan berbasis masyarakat untuk kesiapsiagaan tsunami sebagai salah satu upaya untuk mitigasi bencana. Pendekatan tersebut dilakukan untuk masyarakat pesisir yang lebih rawan terkena tsunami.

Selain itu, KKP sudah mengembangkan alat mitigasi tsunami yang dinilai efisien dan efektif untuk ditiru dan dikembangkan di daerah rawan tsunami.

BRSDM juga menyelenggarakan seminar online bertaraf internasional dengan tajuk ‘Strengthen Mitigation Efforst thorugh Communitiy-based Tsunami Preparedness’ yang diselenggarakan pada 16 Juli 2020.

Menteri KKP Edhy Prabowo mengatakan perencanaan tata ruang pantai dan memberdayakan masyarakat pantai merupakan salah satu kunci keberhasilan mitigasi tsunami. Masyarakat pesisir merupakan peran penting yang harus diberdayakan lebih optimal.

“Pentingnya komponen kultural dalam kerangka mitigasi gelombang tsunami mendorong para peneliti di BRSDM untuk mengembangkan sebuah alat deteksi tsunami yang dapat diproduksi, dijaga, dan dipelihara langsung oleh masyarakat dan melengkapi sistem eksisting yang sudah ada,” jelas Menteri KKP Edhy seperti dikutip dari laman kkp.go.id.

Alat mitigasi tsunami yang dikembangkan oleh KKP berbasis pemantauan permukaan air. Alat ini bisa bekerja dengan optimal apabila diiringi dengan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait fungsi alat tersebut.

“Sistem sederhana ini memanfaatkan pengukuran muka air secara rapat dan cepat (real time) dan dapat memberikan peringatan dini secara cepat ke perangkat yang ditetapkan (email dan SMS),” tutur Edhy.

Alat mitigasi tsunami ini diberi nama IDSL (Inexpensice Device for Sea Level Measurement) atau PUMMA (Perangkat Ukur Murah untuk Muka Air Laut). Alat ini diciptakan oleh Pusriskel BRSDM KKP, Joint Research Center-European Comission, Ikatan Ahli Tsunami Indonesia (IATsl) dan Badan Informasi Geospasial (BIG).