Pertanianku — Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) menyalurkan bantuan kepada kelompok masyarakat peduli lingkungan di Brebes, Jawa Tengah. Bantuan tersebut adalah sarana pengolahan produk turunan tanaman bakau untuk membuat batik bakau.
Plt. Dirjen PRL, TB. Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe, menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian masyarakat pesisir. Untuk memulihkan kondisi perekonomian mereka, KKP mengadakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya rehabilitasi kawasan mangrove yang tersebar di 12 lokasi, salah satunya dilakukan di Brebes.
“Bantuan diberikan sebagai bagian dari stimulus ekonomi. Semoga dapat berdampak pada pelestarian ekosistem dan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir melalui pengembangan mata pencaharian alternatif,” tutur Tebe seperti dikutip dari laman kkp.go.id.
Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Muhammad Yusuf, menjelaskan bahwa ada tiga kelompok penerima bantuan, di antaranya Kelompok Dewi Mangrove Sari, Kelompok Jenthik Manis Ecoprint, dan Kelompok Grinting Food.
Kelompok Dewi Mangrove Sari merupakan kelompok yang mengolah daun, buah, dan tangkai bakau menjadi pewarna alami untuk batik mangrove. Kelompok Jenthuk Manis Ecoprint menggunakan daun mangrove sebagai pola batik ecoprint, sedangkan Kelompok Grinting Food menggunakan bagian pohon bakau menjadi bahan makanan.
“Kami berharap lewat bantuan ini, masyarakat dapat memanfaatkan produk turunan mangrove (daun, tangkai, dan buah mangrove) menjadi produk olahan seperti makanan/minuman, batik mangrove dan produk lainnya,” papar Yusuf.
Bantuan alat produksi tadi diserahkan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Brebes, Yuta Sugihyarti. Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi sehingga perekonomian masyarakat pesisir yang mayoritas merupakan golongan ekonomi menengah ke bawah bisa kembali membaik.
Selain itu, bantuan tersebut diharapkan juga dapat memberdayakan istri nelayan yang rata-rata tidak bekerja. Para istri bisa menghasilkan tambahan yang berguna untuk membantu perekonomian keluarga.
Bantuan lain yang diberikan adalah pelatihan terhadap penggunaan alat produksi. Pelatihan diadakan untuk meningkatkan pengetahuan para anggota kelompok penerima bantuan terhadap tata cara penggunaan alat tersebut sehingga bantuan yang diberikan dapat berguna secara optimal.