Pertanianku — Selama pandemi, komoditas ikan hias menjadi populer di tengah masyarakat karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sejak 2017, produksi budidaya ikan hias terus mengalami peningkatan. Pada 2017, produksi ikan hias mencapai 1,19 miliar ekor, sedangkan pada 2019 produksinya mencapai 1,28 miliar atau senilai Rp19,81 miliar.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus mendorong sektor usaha produktif, seperti budidaya ikan hias yang telah terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan pembudidaya.
“Seperti kita ketahui bersama, pandemi Covid-19 telah menekan berbagai sektor usaha, namun juga membuka berbagai peluang usaha baru bagi sebagian orang. Bisnis budidaya ikan hias termasuk salah satu peluang usaha baru yang banyak dilirik oleh masyarakat karena menjanjikan keuntungan yang besar apabila ditekuni,” papar Slamet seperti dikutip dari laman kkp.go.id.
Slamet menilai, kemajuan budidaya ikan hias disebabkan oleh perkembangan teknologi digital yang dapat mempermudah akses pemasaran. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah berbelanja ikan hias secara online.
Budidaya ikan hias dinilai layak menjadi salah satu komoditas unggulan karena memiliki banyak kelebihan, seperti tidak membutuhkan lahan yang luas, nilai jualnya tinggi, dan perputaran modalnya terbilang lebih cepat sehingga pembudidaya bisa mendapatkan pengembalian modal secara cepat.
“Guna mendukung peningkatan industri ikan hias nasional, selain terus melakukan program diseminasi melalui webinar dan pelatihan, kami juga melakukan koordinasi dengan asosiasi serta pelaku usaha ikan hias untuk dapat mensinkronkan program dengan pemerintah,” tutur Slamet.
KKP sendiri telah menyalurkan bantuan sarana dan prasarana untuk memajukan sektor budidaya ikan hias. Bantuan-bantuan yang diberikan adalah benih, pakan, wadah budidaya, obat-obatan, serta sarana budidaya seperti instalasi air dan listrik.
KKP juga akan terus menggenjot pengembangan varian ikan hias agar pembudidaya berhasil menghasilkan ikan hias dengan nilai ekonomi yang tinggi.
“Selain menggenjot dari sisi produksi, hal lain yang perlu didorong ialah pengembangan varian ikan hias yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain turut meningkatkan pendapatan, ke depan hal ini juga akan turut mendongkrak nilai ekspor nasional, terutama untuk komoditas andalan ekspor seperti arwana, koi, cupang, gapi, dan manvis,” terang Slamet.