Pertanianku — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) salurkan berbagai bantuan program prioritas bagi pembudidaya ikan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, belum lama ini.

Bantuan program prioritas yang diserahkan dalam kegiatan tersebut berupa 2 paket mesin gerakan pakan mandiri (Gerpari) untuk 2 kelompok, 7 paket bantuan sarana budidaya untuk 7 kelompok, 5 ton pakan ikan gerpari untuk 5 kelompok, 40 ribu ekor benih gurami untuk 2 kelompok, dan 5 ribu ekor benih lele beserta pakan 450 kg, serta probiotik dan peralatan budidaya untuk 1 kelompok.
Total ada 18 kelompok pembudidaya ikan yang menerima berbagai macam bantuan tersebut.
Berbagai bantuan tersebut ditujukan untuk peningkatan produksi, pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat pembudidaya, serta mendukung ketahanan pangan nasional. Khusus mesin pakan mandiri ditujukan untuk membantu masyarakat pembudidaya ikan agar dapat menekan tingginya biaya produksi akibat mahalnya harga pakan yang menjadi komponen utama dalam struktur biaya budidaya.
Melalui bantuan mesin pakan mandiri diharapkan dapat menekan biaya produksi usaha budidaya 40—50 persen sehingga keuntungan pembudidaya juga dapat naik sebesar 40—50 persen. Pada budidaya lele misalnya, keuntungan naik dari Rp3.000 per kg menjadi Rp4.500—Rp5.000 per kg.
Selain itu, dukungan sarana budidaya untuk kelompok diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan skala usaha kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) dan meningkatkan produksinya hingga 3—5 ton per paket.
Sekretaris Jenderal KKP Rifky E. Hardijanto menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan upaya dari KKP untuk memastikan potensi perikanan budidaya di Kabupaten Tulungagung yang begitu besar dapat dimanfaatkan secara optimal. Dengan begitu, ia optimis bahwa Kabupaten Tulungagung akan menjadi salah satu sentra utama perikanan budidaya.
Kabupaten Tulungagung diketahui telah berhasil mengembangkan setidaknya 4 komoditas utama ikan air tawar, yaitu lele, patin, gurami, dan berbagai macam jenis ikan hias. Kegiatan perikanan budidaya khususnya komoditas lele dipusatkan di Kawasan Minapolitan, Desa Gondosuli, di areal pertambakan seluas 15,3 hektare. Sementara, ikan patin dan hias banyak dikembangkan di Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung Tatang Suhartono menyampaikan, setiap hari di Kawasan Minapolitan ini mampu diproduksi ikan lele sebanyak 12 ton. Ikan lele dari Kabupaten Tulungagung telah berhasil dipasarkan ke berbagai kota di Pulau Jawa seperti Surabaya, Malang, dan kota-kota lain di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.