Pertanianku – Makanan untuk ayam kampung jelas harus mengandung bahan-bahan yang memiliki sumber energi, sumber protein, sumber vitamin dan mineral. Karena sebagian besar aktivitas ayam membutuhkan energi, 80% dari total formula ransum merupakan bahan makanan sumber energi. Dari 80% sumber energi tersebut, ada pula yang mengandung protein dan cukup kandungan asam-asam aminonya, seperti bungkil kacang-kacangan dan bungkil kelapa.
Bahan makanan sumber energi tersebut seluruhnya diambil dari bahan makanan asal tumbuh-tumbuhan. Bahkan, untuk ayam kampung, tidak pernah menggunakan lemak hewan sebagai pelengkap kebutuhan energi. Karena hampir semua bahan makanan yang berasal dari tumbuhan, kandungan protein dan asam amino esensialnya rendah. Dengan demikian, dalam formula ransum ayam kampung, dikombinasikan dengan bahan makanan sumber protein dan asam amino yang baik. Pada umumnya, yang memenuhi kriteria tersebut adalah bahan-bahan makanan asal hewan, misalnya tepung ikan. Kombinasi bahan-bahan makanan ini biasanya terdiri antara 7—8 bahan makanan yang memenuhi kriteria di atas.
Bahan-bahan makanan sumber energi dan protein tersebut juga telah memenuhi kebutuhan mineral dan vitamin. Misalnya, tepung ikan kaya akan mineral dan dedak kaya akan kelompok vitamin B. Jadi, dengan menggunakan bahan-bahan makanan sumber energi yang umumnya berasal dari tumbuhan dan bahan makanan sumber protein yang berasal dari hewan, kebutuhan vitamin dan mineral sudah dapat terpenuhi. Akan tetapi, untuk mencegah kekurangan nutrisi akibat proses pembuatan, transportasi, dan penyimpanan, pada ransum ditambahkan vitamin dan mineral buatan pabrik sebagai pelengkap.
Mengombinasikan bahan-bahan makanan menjadi ransum mempunyai banyak kegunaan, yaitu peternak mempunyai banyak pilihan. Misalnya, untuk sumber energi digunakan jagung kuning, ubi kayu terolah, bungkil kelapa, dan beberapa bahan lain. Jadi, peternak tidak tergantung pada satu bahan saja. Sebab, bila peternak hanya mengandalkan satu atau dua bahan makanan saja untuk sumber energi, jika bahan makanan itu mulai sulit dicari, peternak akan terkena dampaknya. Misalnya, peternak menggunakan jagung kuning sebanyak 60% dari total formula, yang berarti untuk sumber energi peternak menggantungkan diripada jagung kuning itu. Bila sudah seperti itu, sedikit saja kenaikan harga jagung kuning, peternak akan terkena dampaknya karena ransum yang ada menjadi mahal akibat kenaikan harga jagung.
Akan tetapi, bila digunakan beberapa bahan makanan untuk satu sumber nutrisi, dominasi satu bahan akan pupus. Hal yang penting adalah mengurangi dominasi jagung kuning yang sering membuat ulah tersebut. Untuk itu penggunaan jagung kuning dapat ditekan sampai sekitar 30% saja dari total formula ransum dan gunakan bahan makanan sumber energi lain yang lebih murah.
Hal yang sama terjadi pula pada bahan makanan sumber protein. Karena bahan makanan sumber protein diandalkan dari tumbuhan, bahan makanan sumber protein asal hewani ini hanya digunakan untuk melengkapi kandungan asam-asam amino esensial yang kurang. Untuk keperluan ini, sering digunakan tepung ikan sehingga permintaan tepung ikan menjadi lebih tinggi daripada penawarannya. Hal inilah yang menjadi penyebab seringnya harga tepung ikan naik. Para pakar makanan unggas akhirnya menyingkirkan tepung ikan ini dengan menggunakan asam amino buatan pabrik yang kini banyak dijual dipasaran. Jadi, kini telah banyak makanan unggas yang 100% berasal dari sumber tumbuhan dan ditambah dengan asam amino buatan pabrik.
Beberapa petunjuk cara menentukan kombinasi dari berbagai bahan makanan tersebut adalah sebagai berikut.
- Gunakan bahan makanan untuk satu sumber nutrisi tidak lebih dari 30%.
- Harga bahan dipantau. Apabila harga bahan makanan itu sering berfluktuasi dan harganya melambung tinggi, jauhi bahan makanan tersebut atau gunakan dalam jumlah sekecil mungkin.
Sumber: Buku Beternak Ayam Kampung