Pertanianku — Meningkatnya kebutuhan komoditas pangan, khususnya jagung untuk pakan ternak, membuat peluang besar bagi pertumbuhan perekonomian negara. Ditambah lagi kini, jagung tak hanya digunakan sebagai bahan pangan, tapi juga sebagai bahan baku pakan industri peternakan.

Peluang terus meningkatnya kebutuhan jagung dapat terlihat dari pertumbuhan konsumsi daging ayam di Indonesia yang relatif masih rendah, yakni 10 kg/kapita/tahun. Angka itu sangat kecil dibandingkan Malaysia yang mencapai 40 kg/kapita/tahun.
Jika konsumsi daging ayam naik 10 kg/kapita/tahun atau menjadi 20 kg/kapita/tahun, harus ada penyediaan 2,5 juta ton daging ayam. Semua itu memerlukan jagung dalam jumlah besar.
Karena itu, jagung menjadi komoditas penting bahan baku utama industri pakan ternak. Jagung memberikan kontribusi yang signifikan terhadap biaya produksi budidaya peternakan unggas karena sekitar 50—70% bahan baku pakan ternak adalah jagung. Catatan Gabungan Pengusaha Pakan Ternak Indonesia, kebutuhan jagung untuk industri pakan sebesar 9,35 juta ton setiap tahun.
Dengan demikian, tersedianya dan stabilnya harga jagung, menjadi syarat utama tumbuh dan kuatnya industri peternakan nasional. Jagung juga merupakan tempat bergantungnya jutaan petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan sebagai roda penggerak perekonomian Indonesia.