Pertanianku — Di awal tahun ini Indonesia mengalami curah hujan yang sangat tinggi di beberapa wilayah sehingga menyebabkan bencana banjir bandang yang cukup parah. Salah satu daerah yang terkena dampak bencana banjir adalah Lebak, Banten.

Di Lebak, terdapat cukup banyak lahan pertanian dan rumah warga yang hancur akibat tersapu oleh derasnya banjir dari Kali Nunggul di Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas. Hal tersebut menjadi perhatian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk meninjau langsung kondisi pascabencana air bah.
“Saya ingin lokasi ini diperbaiki dan dikembalikan fungsinya sebagai lahan pertanian sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitar,” ujar Syahrul seperti dikutip dari laman Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Menurut Syahrul, Lebak merupakan salah satu daerah yang potensial sehingga dijadikan sebagai wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian nasional. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengembalikan kembali fungsi awal lahan pertanian di Lebak. Pasalnya, jika lahan pertanian pulih, perekonomian warga juga akan ikut kembali pulih.
“Karena itu, pertanian adalah bagian dari gerakan yang harus kita bangun bersama. Sektor pertanian harus menjadi konsep pendidikan dan edukasi yang baik untuk menghidupkan perekonomian masyarakat luas,” ujar Syahrul.
Upaya untuk mengembalikan fungsi lahan pertanian dilakukan dengan kekuatan gerakan kedaulatan pangan. Kabupaten Lebak memiliki tanah yang subur sehingga sangat berpotensi untuk menumbuhkan berbagai jenis tanaman pangan yang mampu mendorong Indonesia mewujudkan mimpinya menjadi lumbung pangan dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Syahrul juga menyampaikan bela sungkawa terhadap korban yang terkena bencana air bah agar tetap tabah dan bersabar untuk bangkit kembali menyusun kehidupan yang jauh lebih baik.
“Bencana adalah peringatan dari Tuhan agar kita terus memperbaiki diri. Tentu setiap saat ada hal-hal yang harus kita tingkatkan, minimal menghadirkan rasa persaudaraan dan persatuan,” ujar Syahrul