Konservasi Manggis si Ratu Buah Tropis

Pertanianku — Banyak dibudidayakan, konservasi manggis kini mulai dilirik sebagai salah satu solusi masalah perkotaan. Pohon manggis dinilai mampu melindungi kota karena memiliki sifat hijau sepanjang tahun. Selain itu, tanaman dengan nama Latin Garcinia mangostana ini memiliki potensi mengurangi emisi karbon.

konservasi manggis
Foto: pixabay

Selama ini, manggis dikenal sebagai tanaman buah budidaya. Manggis menjadi buah yang banyak dilirik oleh petani buah karena nilai komersilnya dinilai tinggi. Manfaat buah manggis tak hanya bisa dikonsumsi sebagai buah, tapi juga dimanfaatkan dari segi medis sebagai obat dan pencegah beberapa jenis penyakit.

Buah manggis sendiri menjadi salah satu komoditas ekspor yang sudah lama dilirik konsumen mancanegara. Buah ini telah menjadi tulang punggung bagi banyak petani manggis dan pengolah buah manggis. Cina menjadi salah satu negara yang paling banyak mengimpor manggis dari Indonesia disusul Hongkong, Thailand, Vietnam, dan negara-negara di Amerika serta Eropa.

Di balik pesona buahnya yang berwarna ungu kehitaman, tanaman manggis ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi. Nilai ekonomi dari buah manggis dapat ditunjang dengan kemampuannya sebagai hijauan di kota.

Pohon manggis memiliki keunggulan karena sifatnya evergreen. Artinya, pohon ini mampu tumbuh sebagai pohon hijau sepanjang tahun. Dengan demikian, ia dapat menyerap polusi karbon dioksida lebih banyak.

Selain itu, akar pohon manggis juga kokoh. Begitu pula dengan batang pohonnya yang kuat dan elastis. Keunggulan ini dapat bermanfaat karena manggis dapat terlibat dalam pengendalian banjir, erosi, dan konservasi air tanah.

Dalam Protokol Kyoto 1997 tercantum bahwa negara manapun yang melakukan pengurangan emisi CO2 berhak mendapatkan kompensasi. Harapannya, dengan penanaman pohon manggis jika mampu menyerap karbon dioksida, setiap kilogramnya Indonesia akan memperoleh kompensasi hingga US$71.

Berdasarkan data yang didapatkan dari BPS pada 2018, Indonesia memiliki 2,1 juta pohon manggis. Jika diakumulasikan dengan perhitungan di atas, dengan asumsi satu pohon mampu menyerap 10 kilogram karbon dioksida, Indonesia berhak mendapatkan hingga US$1,49juta. Jumlah yang cukup besar bila hendak dikembangkan lagi.