Konsumsi Beras Merah Dapat Mengurangi Resiko Kanker

Pertanianku – Beras merah, beras hitam, dan beras putih organik kini dilabeli dengan brand beras sehat. Istilah beras sehat di sini tentu mengacu pada jenis beras yang dihasilkan dari budi daya padi secara organik (SRI), tanpa penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia. Selain itu, beras sehat harus mengandung paling sedikit 8% protein dan 1,5% lemak nabati. Adapun beras biasa hanya mengandung 7% protein dan 1,5% lemak nabati. Beras organik pun harus memiliki indeks glikemik rendah, rasa pulen, dan bisa diproduksi missal sehingga harganya terjangkau oleh masyarakat umum.

beras merah

Beras merah telah dikenal sejak 2.800 SM dan digunakan sebagai obat oleh para tabib pada masa itu. Warna merahnya berasal dari kulit ari yang mengandung gen yang memproduksi antioksidan-pigmen pemberi warna merah atau ungu yang juga berperan sebagai antioksidan. Berbeda dengan beras putih, beras merah umumnya merupakan beras tumbuk (pecah kulit) yang dipisahkan bagian sekamnya saja. Khasiat beras merah sebagai penangkal kanker tak perlu diragukan lagi. Rui Hai Liu, MD, Phd, dari Cornell University, Amerika Serikat, menyatakan bahwa dalam beras merah tersimpan beragam zat antikanker, di antaranya serat, selenium, dan senyawa fitokimia seperti fenolat dan lignan.

Segelas nasi beras merah tumbuk mengandung 216,45 Kalori; 88% kecukupan harian (daily value/DV) mineral mangan; 27% DV selenium; 21% DV magnesium; 18,8% DV asam amino triptofan; 3,5 g serat (beras putih mengandung kurang dari 1 g), dan proteinnya 2—5% lebih tinggi dari beras putih. Selain itu, juga mengandung asam lemak alfa-linolenat, zat besi, vitamin B kompleks, dan vitamin A. Mangan membantu produksi energi dari protein dan karbohidrat, serta membantu pembuatan asam lemak yang penting bagi sistem saraf. Magnesium, selain menguatkan tulang, juga menjadi bagian dari 300 enzim di dalam tubuh, termasuk enzim yang mengatur penggunaan insulin, yang berperan dalam penyakit diabetes. Kandungan serat yang tinggi akan mempercepat masa tinggal sisa makanan dalam usus sehingga menurunkan risiko kanker usus. Terlebih, beras merah juga kaya selenium, yang dapat mengurangi risiko kanker ini. Mengonsumsi minimal 6 porsi beras merah per minggu sangat baik untuk wanita pascamenopause yang punya problem kolesterol, tekanan darah tinggi, dan gejala penyakit jantung.