Pertanianku — Sejumlah anak memiliki alergi terhadap makanan, seperti kacang. Namun menurut studi, konsumsi kacang-kacangan saat menyusui bisa menurunkan risiko alergi pada si kecil.
Memiliki anak dengan alergi makanan tertentu bisa menjadi hal yang menakutkan. Menurut Canadian Medical Association Journal (CMAJ), 3—4 persen anak-anak memiliki alergi terhadap makanan. Antara 1997—2007, kejadian alergi makanan di Amerika telah meningkat sebesar 18 persen.
Pakar medis menyarankan pencegahan alergi dilakukan sejak dini. Januari 2017 ini, Academy of American Pediatrics (AAP) mengubah pedomannya untuk merekomendasikan anak-anak diperkenalkan kacang ketika ia sudah mulai konsumsi makanan padat. Hal itu guna mencegah alergi.
Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology edisi September, menyebutkan ibu yang makan kacang saat menyusui mungkin bisa memberikan perlindungan kepada anak dari alergi kacang di masa depan. Jadi, bagaimana hal ini bisa berjalan dengan tepat? Anak-anak bisa dikenalkan dengan alergen lebih awal sehingga bisa membangun toleransi terhadap alergen tersebut.
Para peneliti memantau diet dari 545 anak dalam periode lebih dari 7 tahun dan mengumpulkan data tentang konsumsi kacang sang ibu dan bayi. Pada usia 7 tahun, anak-anak diuji alergi kacang. Selanjutnya, ditemukanlah anak-anak yang ibunya makan kacang saat menyusui memiliki risiko alergi kacang tanah lebih rendah.
Untuk memperjelas hal ini, Direktur Medis American Well, Dr. Romm mengatakan bahwa secara keseluruhan, trennya adalah mengenalkan bayi pada alergen sejak awal.
“Penyebab alergi masih kurang dipahami, namun bukti tren menjelang paparan alergen berpotensi sebagai pelindung terhadap alergi di masa depan,” ujarnya.
Terkait bahan makanan pemicu alergi, Dr. Romm sepakat bahwa konsumsi kacang saat menyusui bisa memberikan efek perlindungan anak terhadap alergi.
“Ibu yang menyusui harus bebas makan, makanan bervariasi yang meliputi kacang, telur dan susu,” tuturnya.
Akan tetapi, jika ibu menyusui memiliki riwayat alergi, maka Dr. Romm menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui alergen mana yang akan dikonsumsi.
Secara umum, mengonsumsi alergen seharusnya tidak menjadi masalah. Namun demikian, orang tua harus berkonsultasi dengan dokter mengenai kasus apa yang sedang dihadapi.