Konsumsi Makanan Ini Jika Ingin Detoksifikasi Tubuh

Pertanianku – Gaya hidup masyarakat di perkotaan kini sudah tak lagi sehat. Kegemaran mengonsumsi makanan cepat saji menjadikan masyarakat kini jarang mengonsumsi sayuran. Hal inilah yang membuat zat-zat beracun mudah masuk ke tubuh.

Seperti yang kita ketahui, tubuh manusia memiliki organ liver, yang berfungsi untuk membersihkan zat-zat racun. Tidak hanya itu, liver juga dianggap sebagai filter untuk menyaring racun-racun yang masuk ke tubuh.

Manusia tidak bisa sepenuhnya bergantung kepada kerja liver untuk bisa membersihkan seluruh racun dalam tubuh. Perlu ada asupan makanan dan minuman yang perlu dijaga guna mendukung proses detoksifikasi di dalam tubuh.

Ahli kedokteran integratif, Dr. Frank Lipman, menuturkan, membantu kerja liver akan berdampak pada pengurangan kadar racun yang ada di berbagai jaringan tubuh.

”Memperkuat fungsi liver akan membantu mengurangi akumulasi kadar atau tingkat racun yang ada di dalam jaringan-jaringan di tubuh,” kata Frank seperti dikutip Time.

Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Be Well, sebuah klinik konsultan gizi itu pun mengungkapkan, ada cara mudah yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses detoksifikasi dalam tubuh. Bahkan, cara ini diklaim mudah dilakukan tanpa harus diikuti dengan puasa, diet garam, ataupun berbagai minuman jus buah.

Lalu, apa saja ya bahan-bahan tersebut? Berikut uraiannya.

1. Minum segelas air lemon

Foto: pixabay

Frank mengatakan lemon mengandung berbagai zat seperti potassium, kalsium, dan magnesium. Zat-zat ini dapat mengganti elektrolit di dalam tubuh, yang hilang pada saat tertidur. Frank menyarankan, setiap habis bangun tidur, minumlah segelas air lemon.

”Kita sebenarnya mengalami dehidrasi saat kita tidur, karena tubuh kita menjalankan proses detoksifikasi. Jadi, sangat penting buat kita untuk bisa mengganti berbagai zat yang hilang saat proses tersebut,” ungkapnya.

2. Perbanyak konsumsi brokoli

Foto: pixabay

Peradangan kerap dikaitkan dengan sejumlah penyakit. Mulai dari penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Namun, guna menghindari potensi peradangan ini, kita dapat mengonsumsi berbagai sumber makanan yang kaya sulfur seperti bawah merah, bawang putih, dan sejumlah sayuran cruciferous. Sayuran-sayuran tersebut antara lain brokoli, kangkung, dan kembang kol.

”Berbagai jenis sayuran ini mengandung anti-oksidan yang tinggi. Anti-oksidan ini bisa membantu tubuh melawan berbagai racun,” tutur Frank.

Sebuah studi pada 2014 menunjukkan, perempuan yang banyak mengonsumi sayuran jenis cruciferous memiliki tingkat risiko rendah mengalami peradangan, dibanding perempuan yang jarang memakan jenis sayuran tersebut.