Pertanianku — Tahukah Anda? Pisang ternyata menjadi salah satu buah favorit warga Jepang. Data 2017 menunjukkan bahwa volume konsumsi pisang di Jepang sebesar 18,5 kilogram per rumah tangga yang beranggotakan dua orang atau lebih. Capaian ini tertinggi dibanding buah-buah lainnya. Tingkat konsumsi pisang di Jepang yang tinggi ini tentu menjadi peluang emas bagi Indonesia.
Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini berupaya melakukan akselerasi ekspor pisang ke negeri sakura tersebut. Atase Pertanian KBRI Tokyo Sri Nuryanti menyebutkan pada tahun lalu Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-10 sebagai eksportir pisang ke Jepang, dengan nilai ekspor sebesar US$1,67 Juta. Padahal, pisang asal Indonesia baru mulai menembus pangsa pasar Jepang pada 2015.
“Baru pada tahun tersebut, Indonesia dapat memanfaatkan kuota pisang sebanyak seribu ton per tahun dengan tarif nol persen. Ekspor ini merupakan yang perdana sejak penandatanganan Indonesia-Jepang dalam Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada 2008,” ungkap Sri.
Masuknya pisang Indonesia ke Jepang ini merupakan pencapaian penting karena pasar produk pertanian negara tersebut terkenal sangat ketat. Pasalnya, Jepang menerapkan standar mutu dan kesehatan yang sangat tinggi untuk impor produk pertanian.
Dalam dua tahun terakhir, negara-negara Asia Tenggara memang menunjukkan taringnya dalam pemasaran pisang di Jepang. Bahkan, Filipina saat ini menjadi penguasa pasar pisang di Jepang. Setidaknya 80 persen pasar di sana dikuasai oleh Filipina, menyalip negara-negara Amerika Latin antara lain Ekuador dan Meksiko yang sebelumnya merupakan ekspotir terbesar pisang di dunia.
“Negara-negara Asia Tenggara memiliki peluang karena secara geografis posisinya lebih dekat dibandingkan negara pengekspor pisang lainnya, terutama negara-negara Amerika Latin,” ungkap Sri, melalui siaran pers, Minggu (3/8).
Ia meyakini, ke depannya Indonesia memiliki potensi besar untuk memperbesar volume ekspor pisang ke Jepang. Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengajukan penambahan kuota ekspor pisang ke Jepang dari 1.000 ton menjadi 10.000 ton per tahunnya. Jika negosiasi berhasil, besar peluang Indonesia bisa melesat menjadi kelompok negara ekportir pisang terbesar di Jepang.