Pertanianku — Salah satu cara meningkatkan taraf ekonomi para petani ialah membantu mereka dalam proses pemasaran hasil panen. Saat panen raya terkadang ada sebagian hasil panen yang tidak tersalurkan karena petani tidak bertemu dengan pembeli. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) akhirnya merilis Koperasi Pemasaran Maju Berkah Mandiri (KMBM) di Kabupaten Cianjur sebagai salah satu solusi masalah tersebut.

Balitbangtan meresmikan koperasi tersebut pada Senin, 23 Desember 2019 di Kampung Cina Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Langkah ini merupakan salah solusi yang sudah diteliti dan termasuk ke dalam kegiatan dari Tim Korporasi Balai besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BB Pengkajian) untuk mengembangkan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). Tujuannya adalah untuk memajukan usaha para petani cabai di Kabupaten Cianjur.
Acara peresmian tersebut bersamaan dengan pengukuhan pengurus koperasi yang diresmikan oleh Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur.
“Sebelumnya di Pacet telah berdiri Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mujagi yang dinahkodai Suhendar selaku champion cabai. Kelembagaan ekonomi Gapoktan ini sudah berkembang. Kemudian BB Pengkajian bersama stakeholder memperkuat kapasitas Gapoktan tersebut,” tutur Lira Mailena merupakan penanggung jawab dari kegiatan Korporasi BB Pengkajian seperti dikutip dari laman Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian.
Peresmian tersebut berlangsung dengan pendatangan MoU antara Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur dengan BB Pengkajian untuk melakukan Kerja Sama Pengkajian dan Pengembangan Sistem Usaha Pertanian Berbasis Korporasi Petani.
Sesuai dengan namanya, koperasi ini diharapkan mampu membuat para petani maju secara mandiri dan mendapatkan keuntungan yang berkah. Dengan berdirinya KMBM, para anggota beserta pengurus koperasi berharap agar para petani mampu menghasilkan cabai yang berkualitas serta mampu menjual hasil produksinya sendiri dengan mempertemukan antara produk petani dan para calon pembeli.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh kurang lebih 200 undangan, salah satunya adalah stakeholder yang akan terlibat dalam sistem operasional KMBM. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa pihak swasta, institusi perbankan, dan Pemerintah Daerah.