Pertanianku — Kopi Indonesia dipromosikan di Bratislava dengan tema Indonesian Coffee Experience dalam rangkaian International Travel Fair (ITF) Slovakiatour dan Danubius Gastro Fair 2018, di KBRI Bratislava, Slowakia, akhir pekan Januari. Kegiatan tersebut hasil kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia Bratislava dengan Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dan KADIN Sumut.
Dikutip dari Antara News, Counsellor Pensosbud KBRI Bratislava, Lely Meiliani, menuturkan acara diawali dengan presentasi pengenalan kopi Indonesia oleh Wakil Ketua AKSI, Daroe Handoyo.
Dalam presentasi itu dipaparkan mengenai sejarah kopi Indonesia sejak penanaman biji kopi pertama pada 1696 hingga menjadi negara pengekspor kopi dunia. Selain itu, disampaikan pula mengenai wilayah perkebunan kopi di Indonesia, varietas kopi, dan proses pengolahannya.
Menurut penuturan Lely, para undangan menyambut presentasi disampaikan dengan antusias karena bisa mengetahui varietas kopi Indonesia ternyata beragam. Promosi kopi ini membuka mata betapa kayanya Indonesia.
Hadirin melihat, kopi dan teh Indonesia memiliki ruang cukup besar di pasar Slowakia, mengingat warganya memiliki kebiasaan atau kesukaan meminum kopi 3—5 gelas per hari. Bahkan, Kepala Kantor Kepresidenan Slowakia mengatakan, kopi Indonesia harus hadir di Slowakia.
Hadir pula pada acara, Duta Besar dari Jepang, Turki, Palestina, dan Konsul Kehormatan untuk Afrika Selatan, KADIN Slowakia, CEO Asosiasi Wirausaha Slowakia, pimpinan pengusaha kafe and restoran, CEO dari perbankan, Ketua Organisasi Wanita Internasional, pimpinan tur operator, dan media setempat.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pertemuan business to business dengan para pengusaha untuk menjajaki peluang bisnis serta perluasan pasar kopi dan teh Indonesia di Slowakia.
Dubes Indonesia untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso, mendorong seluruh pihak untuk tidak ragu-ragu masuk ke pasar Slowakia. Dirinya dan pihak-pihak terkait pun sepakat mengenai strategi dan pemasaran kopi di Bratislava. Selain itu, terdapat pula wacana untuk menjadikan Bratislava sebagai pilot project pusat pemasaran produk-produk Indonesia.
