Pertanianku — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menyiapkan beberapa langkah strategis guna mengamankan stok dan harga beras nasional ketika musim panen raya tiba pada Maret 2021. Luas lahan yang akan dipanen pada Maret 2021 mencapai sekitar 2 juta hektare.
Syahrul mengatakan bahwa produksi padi di musim basah akan jauh lebih besar dibanding musim kering. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan ketersediaan yang baik agar tidak ada gejolak permintaan dan harga di masyarakat. Dalam hal ini, Kementan menggerakkan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) sebagai pihak yang berperan untuk menjaga ketersediaan pangan, khususnya beras.
“Peran Kostraling untuk serap gabah dan menjaga harga di tingkat petani, ibaratnya Bulog-Bulog kecil. Kostraling menjadi andalan stok beras nasional. Kostraling adalah pionir dari penggilingan-penggilingan padi kecil dan Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras) punya peran di dalamnya, kita bersinergi,” papar Syahrul seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Syahrul juga mengimbau kepada jajarannya untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemi. Penguatan tersebut dapat tercapai dengan adanya sinergitas yang kuat. Sinergitas tersebut perlu lebih holisik agar dapat menghasilkan terobosan baru untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Lebih lanjut, Syahrul juga menegaskan peran Kostraling harus lebih ditingkatkan dengan bersinergi dengan Perpadi. Pasalnya, peran Kostraling tidak hanya mengoptimalkan penggilingan-penggilingan padi kecil, tetapi juga berperan untuk menjaga stok beras nasional, harga, dan kualitas beras.
“Saya minta Perpadi bantu saya, kita pahami apa yang ada. Saya berharap kepada dinas pertanian bersama Perpadi melihat mana yang harus di-Kostraling-kan. Kita punya peluang besar untuk melakukan akses pasar karena fenomena pandemi ini harga beras dunia naik, ini peluang bagi Indonesia,” tegas Syahrul.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menjelaskan, untuk meningkatkan Kostraling menjadi lebih modern dan profesional dibutuhkan adanya pembiayaan yang memadai.
“Di tahun 2020 sudah terbentuk 18 ribu Kostraling. Pemerintah menyediakan fasilitas modal dengan bunga rendah melalui dana KUR bagi usaha penggilingan padi,” tutur Suwandi.