Kotoran Hewan Jadi Bahan Pembuat Kertas di Masa Mendatang

Pertanianku — Seorang peneliti dari Universitas Wina, Prof. Alexander Bismarck, terinspirasi untuk membuat kertas berbahan kotoran hewan. Ide tersebut ia dapatkan saat melihat kambing-kambing yang asyik mengunyah rumput kering di Pulau Kreta.

kotoran hewan
Foto: Pixabay

Menurut Bismarck, selulosa sebagai bahan penyusun kertas selama ini diambil dari pohon. Padahal, kondisi hutan semakin menipis. Oleh karena itu, ia dan rekan-rekannya tergerak untuk bereksperimen membuat kertas dari kotoran hewan untuk mengurangi penebangan pohon dan melindungi bumi dari pemanasan global.

Ternyata, kotoran hewan juga diketahui mengandung selulosa. Bahkan, hampir 40 persen zat yang tersusun di dalam feses hewan tertentu merupakan selulosa.

“Hewan memakan biomassa kelas rendah yang mengandung selulosa. Lalu dikunyah dan bercampur dengan enzim dan asam di perut. Lalu keluarlah kotoran,” ujarnya dilansir dari New Atlas, Kamis (29/3/2018).

Bismarck dan kolega menemukan proses pembuatan kertas yang lebih murah dan mudah dibandingkan pembuatan kertas dari pohon setelah bereksperimen dengan feses hewan kuda, sapi, dan gajah.

Awalnya, kotoran hewan dilarutkan dengan natrium hidroksida. Tujuannya, untuk memisahkan lapisan lignin polimer organic. Pada tahap ini, protein dan sel mati di dalam kotoran hewan juga ikut terlepas. Setelah jadi bubur, para peneliti membubuhi natrium hipklorit supaya warnanya berubah putih, sekaligus menanggalkan bekas lignin yang masih menempel. Bubur yang sudah putih inilah yang kemudian dijadikan kertas.

Kertas dari kotoran hewan diklaim sebagai produk ramah lingkungan karena memanfaatkan apa yang selama ini terbuang dan dianggap menjijikan. Tak hanya itu, pembuatan kertas tidak membutuhkan banyak bahan kimia lantaran telah dibantu oleh proses pencernaan hewan.

Lignin yang tidak terpakai dalam pembuatan kertas juga tidak disia-siakan. Bahan tersebut bisa diolah sebagai pupuk dan bahan bakar. Manfaat lainnya dari kertas berbahan kotoran hewan ini, yaitu bisa dipakai untuk memperkuat komposit polimer dan menyaring air limbah sebelum menuju tempat pembuangan.

Melihat manfaatnya, bukan tidak mungkin kalau kertas yang dipakai oleh generasi mendatang akan terbuat dari kotoran hewan. Bismarck memaparkan hasil penelitiannya tersebut dalam 255th National Meeting & Exposition of the American Chemical Society, Rabu (28/3/2018).