Pertanianku — Untuk menghasilkan cabai yang berkualitas Anda harus menggunakan cabai unggul yang bisa menghasilkan panen secara maksimal. Pemilihan cabai unggul penting dilakukan selain menerapkan manajemen pemeliharaan yang tepat. Cabai hibrida merupakan pilihan yang tepat karena dapat menghasilkan panen lebih tinggi dari cabai nonhibrida. Berikut ini beberapa kriteria cabai unggul yang harus Anda perhatikan.
Produktivitas tinggi
Salah satu tujuan diadakannya pengembangan varietas cabai unggulan adalah untuk mendapatkan produktivitas yang tingi. Peningkatan produktivitas diharapkan dapat memenuhi permintaan konsumen yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Selain itu, produktivitas yang tinggi juga dapat menghemat penggunaan lahan karena satu pohon saja bisa berproduksi tinggi.
Para petani pun tetap bisa mendapatkan hasil panen yang berlimpah pada lahan yang sempit. Begitu pula dengan masyarakat yang memanfaatkan pekarangan untuk berbisnis cabai.
Tahan terhadap serangan hama dan penyakit
Salah satu kendala yang selalu dikeluhkan petani cabai adalah serangan hama dan penyakit yang kerap membuat mereka gagal panen dan akhirnya merugi. Terlebih lagi pada musim hujan, cabai lebih rentan terkena serangan hama dan penyakit karena suhu yang rendah dan kelembapan tinggi. Dengan pemuliaan, dihasilkan tanaman cabai yang mampu bertahan dari serangan hama dan penyakit.
Masa pembuahan cepat (genjah)
Untuk bersaing di pasar global, para petani harus mempertahankan kualitas, kuantitas, serta kontinuitas komoditas. Jika pasokan cabai terhambat, produk mereka akan cepat tersingkir dari persaingan pasar global yang selalu berjalan setiap detiknya. Oleh karena itu, para petani membutuhkan pohon cabai yang mampu melakukan pembuahan dengan cepat untuk memenuhi seluruh kebutuhan secara kontinuitas.
Salah satu cara untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan membuat tanaman cabai lebih cepat berbuah atau genjah.
Tingkat kepedasan
Setiap cabai memiliki tingkat kepedasan yang berbeda-beda, kecuali paprika yang memiliki rasa manis. Umumnya, cabai hibrida memiliki tingkat kepedasan yang lebih tinggi dibandingkan cabai lokal. Hal ini disebabkan oleh proses perkawinan silang yang mengambil sifat unggul dari salah satu induknya. Selain itu, para konsumen memang mengincar rasa pedas dari cabai sehingga penting untuk mempertahankan tingkat kepedasan cabai.
Frekuensi panen
Frekuensi panen cabai dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti iklim dan tindakan budidaya. Varietas yang ditanam pada ketinggian yang berbeda akan memiliki umur panen yang berbeda pula. Biasanya cabai yang ditanam di dataran rendah memiliki umur panen yang lebih pendek (cepat) dibanding cabai yang ditanam di dataran tinggi.
Bentuk seragam
Selera konsumen terhadap cabai yang berbeda-beda karena kebutuhan mereka yang berbeda-beda. Namun, bentuk yang seragam menjadi salah satu syarat dari kualitas cabai yang disukai oleh konsumen.
Untuk menghasilkan panen cabai dengan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas yang unggul, Anda bisa menggali informasi dengan membaca buku Tingkatkan Produktivitas Cabai terbitan Penebar Swadaya. Buku ini memaparkan berbagai varietas unggul cabai dengan kelebihannya masing-masing. Selain itu, teknik-teknik meningkatkan produktivitas cabai seperti dengan penanaman tumpang sari, tumpang gilir, penggunaan netting house, mulsa, pemangkasan, dan lainnya dijelaskan detail.
Tak ketinggalan, buku ini menjelaskan cara penanggulangan hama dan penyakit dengan menggunakan patogen ataupun cara sederhana dengan cakram padat (CD), hingga memasang perangkap sederhana. Dengan memperhatikan hal itu, didukung pemupukan yang tepat serta panen yang tepat dan perlakuan pascapanen, tak mustahil produtivitas cabai akan mencapai 250% sehingga Anda akan meraup untung berlipat ganda.