Pertanianku — Peternak kambing di Indonesia lebih sering menggunakan tipe kandang panggung. Tipe kandang ini memiliki kolong yang berfungsi sebagai penampung kotoran yang terjatuh dari sela-sela lantai kandang. Berikut ini beberapa kriteria kandang panggung yang baik untuk ternak kambing.

Alas kandang
Alas kandang kambing sebaiknya terbuat dari kayu atau bambu yang sudah diawetkan supaya tahan terhadap kelapukan. Celah lantai panggung dibuat kurang lebih 1,5–2 cm agar kotoran dapat jatuh ke bawah, tetapi kaki kambing tidak sampai terperosok.
Dinding kandang
Dinding kandang yang rapat sebaiknya dibuat setinggi 70–80 cm (ukuran tinggi penyekat) agar ternak di dalam kandang terhindar dari angin kencang. Di atas ketinggian 70–80 cm, dinding dibuat bercelah agar udara keluar-masuk secara bebas dan sinar matahari pagi dapat masuk ke kandang.
Tinggi kandang
Tinggi panggung dari tanah minimal 50–70 cm. Tinggi ruang utama dari alas sampai atap kurang lebih 2 m.
Lubang untuk kepala kambing dan palung pakan
Lubang untuk masuk kepala kambing mencapai pakan antara 20–25 cm. Palung pakan (tempat/wadah pakan) harus dibuat rapat agar bahan pakan yang diberikan tidak tercecer keluar. Ukuran alas palung pakan 25–40 cm, lebar bagian atas 40–50 cm, tinggi, atau dalam palung 30–40 cm.
Pada kandang ganda palung pakan dibuat di tengah kandang agar peternak lebih mudah memberikan pakan dan minum meskipun tinggi panggung 2 m.
Kandang panggung untuk penggemukan
Kandang yang ditujukan untuk penggemukan perlu diberi sekat sehingga satu ruang diisi oleh satu kambing. Biasanya, kambing yang digemukkan adalah pejantan. Kandang disekat dengan ukuran 50 cm × 120 cm per ekor yang dilengkapi tempat pakan dan minum.
Penyekatan bertujuan menjamin kesehatan ternak serta membatasi kambing bergerak secara leluasa. Kandang panggung yang terawat baik dapat terlihat dari kambing yang terlihat bersih dan sehat.
Kolong kandang
Kolong dibuat berlubang atau digali lebih rendah daripada permukaan tanah sehingga kotoran dan air kencing tidak berceceran.