Kualitas Daging Terjaga Berkat Kapal Khusus Ternak

Pertanianku — Pengiriman sapi melalui penyelenggaran kapal khusus ternak membuat kualitas ternak yang dikirim dapat terjaga dari tempat asal hingga ke wilayah tujuan konsumsi. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian (Kementan) Fini Murfiani.

kapal khusus ternak
Foto: Maritim News

Fini mengungkapkan, selama ini pengangkutan dan pengiriman sapi dilakukan melalui jalur darat dan laut. Namun, penyelenggaraan kapal khusus angkutan ternak tetap memerhatikan prinsip animal welfare karena menciptakan kondisi nyaman bagi hewan ternak dalam masa pengangkutan dan pengiriman.

“Selain itu juga, dampak kapal ternak ini juga dapat meminimalisasi penyusutan bobot ternak. Kan sering ada kasus kematian karena penanganan hewan ternak yang nggak layak di atas kapal,” katanya dalam keterangan pers, Minggu (21/4).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa keberadaan kapal khusus angkutan ternak juga merupakan upaya tindakan dari rekomendasi Lembaga Pengembangan (Litbang) KPK terkait perbaikan tata niaga komoditas strategis daging sapi. Ia menuturkan, Litbang KPK menilai bahwa pengangkutan ternak antarpulau dengan kapal laut selama ini didominasi oleh beberapa pelaku usaha.

Oleh sebab itu, lanjut Fini, KPK merekomendasikan tersedianya alat angkut sapi yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak dan memenuhi kaidah animal welfare. Dari rekomendasi tersebut disebutkan juga mengenai dibangunnya sarana dan prasarana loading-unloading di pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan.

“Adanya kapal ternak ini dapat mengurangi waktu tempuh dan diharapkan dapat menghemat biaya,” katanya.

Pengadaan kapal khusus angkutan ternak dilakukan oleh pemerintah termasuk pemberian subsidi biaya pengangkutan (ongkos tambang). Selain itu, Fini menyebut, fasilitas yang tersedia di kapal khusus ternak adalah bongkar muat, asuransi, pakan dan air minum ternak selama pelayaran, dan pelayanan penanganan ternak.

Dia menjelaskan, pemanfaatan muatan balik masih belum dioptimalkan. Hal tersebut mengakibatkan biaya operasional atau tarif yang tinggi sehingga perlu pengembangan distribusi yang melibatkan pemerintah daerah dan para pelaku usaha antarwilayah.

“Harapannya kami ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi antarwilayah dari tol laut ini,” kata dia.

Keberadaan kapal khusus ternak dapat dimanfaatkan pada arus balik untuk mengangkut bahan pakan ternak dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Biaya angkutan pakan buatan pabrik pun jika diangkut kapal ternak jauh lebih murah karena memanfaatkan arus balik dengan tarif muatan relatif murah.

Namun pada musim kemarau, ketersediaan bahan pakan ternak di Provinsi NTT cenderung terbatas. Untuk mengantisipasi kekurangan tersebut, perlu dipasok bahan pakan ternak dari daerah sumber pakan ternak lain. Adapun sumber bahan pakan ternak cukup melimpah di beberapa daerah di Pulau Jawa sehingga bahan pakan ternak dapat dimuat di pelabuhan yang disinggahi kapal.