Pertanianku – Kulit kacang tanah yang dianggap limbah oleh banyak orang, ternyata memiliki nilai ekonomis dan berdaya jual tinggi. Pasalnya, kulit kacang tanah dapat diolah menjadi pakan alternatif untuk hewan ternak.
Salah satu wanita yang menjalankan bisnis olahan kulit kacang sebagai pakan hewan ternak adalah Sri Haryati, seorang warga warga Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati. Sri Haryati mampu memanfaatkan limbah kulit kacang tanah untuk pakan ternak.
Kulit kacang yang diperoleh dari berbagai tempat, ia giling untuk nantinya disetorkan ke perusahaan produsen konsentrat. Kulit kacang yang biasa dibuang di tempat sampah bisa mengandung nilai ekonomi untuk bisnis.
“Kulit kacang itu akan dijadikan konsentrat untuk pakan ternak, seperti sapi, kambing, hingga ayam. Saat ini, saya baru menggiling kulit kacangnya saja, karena produksi konsentrat pakan ternak butuh modal besar,” ujar Sri Haryati.
Ide usaha ini berawal saat Sri yang lokasi rumahnya tak jauh dari perusahaan kacang ingin mengolah limbah kulit kacang menjadi sesuatu yang bernilai. Karena itu, Sri Haryati lantas mencoba untuk menjual kulit kacang.
“Awalnya saya jual kulit kacang, tapi sulit. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli alat penggiling kacang dan membuat semacam bekatul kacang yang masih kasar. Setelah itu, saya jual ke perusahaan produksi konsentrat,” tutur Sri Haryati.
