Kunci Keberhasilan Membuat Pisang Awet Selama 23 Hari

Pertanianku — Pisang mas kirana termasuk jenis pisang yang sering diekspor. Sayangnya, pisang mas kirana cepat masak dan memiliki masa simpan yang pendek. Pisang akan berubah warna menjadi kuning setelah tiga hari dipanen, kemudian hanya bertahan sepekan. Peneliti teknologi pertanian di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Kota Bogor, Jawa Barat, telah menemukan solusi untuk memperpanjang masa simpan pisang hingga 23 hari, yakni dengan nano zeolit-KMnO4.

masa simpan pisang
foto: Pixabay

Penjualan buah di pasar dalam negeri seperti ke Kota Jakarta biasanya menghabiskan waktu 30 jam perjalanan. Setelah sampai, sebanyak 50 persen pisang sudah menguning karena hawa panas selama perjalanan. Kondisi tersebut dapat menurunkan harga jual sekitar 10–20 persen dari harga normal. Penurunan tersebut karena banyak pedagang eceran yang meminta harga diskon karena pisang yang sudah menguning tidak bisa terlalu lama dipasarkan.

Adapun permasalahan yang kerap dirasakan oleh eksportir pisang adalah pisang yang tertolak karena terlampau masak. Padahal, harga jualnya lebih tinggi 40 persen dari pisang yang dipasarkan di dalam negeri. Artinya, pisang yang dipasarkan di pasar domestik dan ekspor sama-sama memiliki hambatan karena masa simpan yang bertahan sebentar.

Kalsium permangatan (KMnO4) sebetulnya sudah sejak lama digunakan sebagai oksidator etilen. Namun, saat ini kalsium permangatan dibuat berukuran nano untuk memperluas permukaan zeolite sehingga banyak KMnO4 yang tersimpan. Dengan begitu, oksidasi etilen dapat berjalan lebih maksimal.

Satu kemasan nano zeolite-KMnO4 dapat menyerap 114 ppm etilen yang setara 1 kg pisang ambon. Selain menyerap etilen, nano zeolite juga dapat menjaga kelembapan. Namun, kalsium permangatan tergolong berbahaya sehingga tidak boleh dikonsumsi. Oleh karena itu, nano zeolite harus diletakkan pada jarak tertentu dari buah.

Zeolite-KMnO4 dapat digunakan untuk memperanjang masa simpan semua jenis pisang dan buah klimaterik. Namun, hasil perpanjangan masa simpan setiap jenis pisang ataupun buah lainnya mungkin berbeda-beda. Inovasi ini dapat menjawab permasalahan yang kerap dirasakan oleh eksportir dan pedagang buah eceran. Dengan adanya zeolite-KMnO4, pedagang buah dapat melakukan penjualan secara bertahap tanpa khawatir stok pisang mengalami pembusukan dalam jangka waktu pendek.