Pertanianku — Bibit sambung sering digunakan untuk membuat bibit unggul, memperbaiki bagian pohon yang rusak, serta membantu pertumbuhan. Pembuatan bibit sambung dapat menghasilkan bibit tanaman dengan sifat yang lebih unggul dari tanaman induknya. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi keberhasilan dalam pembuatan bibit sambung, simak ulasan berikut ini.

Tanaman yang masih satu kerabat
Bibit sambung bisa dibuat pada tanaman yang masih dalam satu hubungan kerabat seperti antara jeruk siem dan jeruk citroen.
Batang atas yang tepat
Gunakan batang atas yang berasal dari pohon yang kuat dengan pertumbuhan normal dan bebas dari hama serta penyakit. Pilihlah batang atas dan batang bawah yang memiliki kesamaan diameter. Biasanya, ukuran batang atas bisa lebih kecil atau sama dengan batang bawah. Jangan gunakan batang atas yang lebih besar 1 cm dari batang bawah.
Batang atas yang digunakan harus bisa menyesuaikan diri dengan batang bawah. Terkadang, hubungan tanaman yang tidak terlalu dekat tetap bisa dilakukan penyambungan, asalkan batang bawahnya bisa menyesuaikan diri.
Pohon induk
Pastikan pohon induk yang digunakan memiliki sifat-sifat yang diinginkan, misalnya pertumbuhan buahnya lebat dan bermutu tinggi.
Penggunaan ZPT
Tingkat keberhasilan penyambungan menjadi lebih kecil ketika penyambungan dilakukan pada tanaman yang berasal dari satu marga, apalagi jika dilakukan pada tanaman yang berbeda famili. Namun, Anda bisa meminimalisir kegagalan tersebut dengan menggunakan zat perangsang tumbuh (ZPT).
Berpatokan pada sifat vegetatif tanaman
Proses penyambungan bisa berjalan lancar ketika petani fokus pada sifat-sifat vegetatif tanaman. Jika proses penyambungan berpatokan pada sifat botani, proses penyambungan kemungkinan besar akan gagal.
Gunakan lilit grafting
Untuk memperkuat sambungan antara batang atas dan batang bawah, Anda bisa menggunakan lilin grafting di bagian luka sambungan. Lilin tersebut dapat melindungi bagian sambungan dari cipratan air.
Jika lilin yang digunakan berbentuk padat, lilin hanya perlu dioleskan pada luka tanaman. Sementara itu, untuk lilin yang berbentuk cair atau lilin alkohol, lilin dioleskan dengan menggunakan kuas atau kain perca.