Kupas Tuntas Manfaat Kentang untuk Kesehatan

Pertanianku — Ada sekitar 100 varietas kentang yang bisa dimakan dan digunakan sebagai sumber karbohidrat, kalium magnesium, vitamin C, dan vitamin B. Bagian yang dapat dikonsumsi adalah umbinya. Manfaat kentang bukan hanya sebatas sumber energi dan makanan pokok, melainkan berkhasiat juga untuk kesehatan.

manfaat kentang
foto: pertanianku

Dalam 100 gram kentang mentah mengandung 19 gram karbohidrat, 15 gram tepung, 2,2 gram serat makanan, 0,1 gram lemak, 2 gram protein, 75 gram air, 0,08 mg tiamin, 0,03 mg riboflavin, 1,1 mg niasin, 0,25 mg vitamin B­6, 20 mg vitamin C, 421 mg kalium, 6 mg natrium, 12 mg kalsium, 1,8 mg zat besi, 23 mg magnesium, dan 37 mg fosfor.

Kentang berkhasiat sebagai antikanker, fungisidal (mematikan jamur), pestisidal (pembunuh hama), penenang (sedatif), mempercepat penyembuhan luka, antiradang, mencegah sembelit, menurunkan kadar plasma kolesterol dan trigliserida yang tinggi, melindungi usus besar dari kanker kolon, dan memperbaiki toleransi glukosa dengan meningkatkan sensitivitas insulin.

Manfaat kentang lainnya ialah menurunkan tekanan darah tinggi, membantu menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus, mencegah kegemukan, mengobati sesak napas, batuk, susah buang air besar, tukak lambung, dan duodenum (usus dua belas jari).

Anda bisa memanfaatkan jus kentang mentah atau air rebusan kentang untuk meredakan nyeri pada gout, pegal linu, sakit pinggang, keseleo, dan memar. Luka bakar, eksem, dan infeksi seperti gondongan bisa diatasi dengan kompresan air rebusan kulit kentang mentah atau bubur kentang mentah.

Anda juga bisa menggunakan irisan kentang mentah untuk menurap bagian tubuh yang bengkak akibat terbentur atau memar. Irisan tersebut juga bisa diletakkan pada bagian kening, perut, dan bagian tubuh lainnya saat demam, pasalnya irisan tersebut bisa menimbulkan rasa dingin pada penderita demam.

Meski terbilang berkhasiat untuk tubuh, Anda harus waspada ketika ingin mengonsumsinya karena kentang bisa beracun. Kentang beracun ketika sudah berkecambah dan sudah berwarna hijau di bagian kulitnya karena kandungan alkaloid solaninnya tinggi.

Keracunan kentang umumnya ditandai dengan gejala mual, muntah, dan diare. Gejala yang timbul terkadang sulit terdeteksi karena hampir mirip dengan infeksi saluran cerna. Keracunan kentang harus segera diatasi agar tidak berdampak buruk pada kondisi kesehatan.