Pertanianku — Apa yang akan terjadi jika Anda tenggelam di kolam yang suhu airnya berada di atas titik beku dan permukaannya ditutup oleh es selama 100 hari? Jelas saja Anda akan mati. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi pada kura-kura. Menurut penelitian, kura-kura bernapas melalui pantat saat harus hibernasi di bawah permukaan es.

Kura-kura tidak bisa bermigrasi ke daerah selatan saat musim dingin sehingga mereka berhibernasi di sungai, danau, dan kolam. Kura-kura dalam air dingin memiliki metabolisme yang lambat. Semakin dingin, metabolismenya semakin lambat, yang berarti kebutuhan energi dan oksigen menjadi lebih rendah.
Ketika kura-kura berhibernasi, mereka bergantung pada energi yang tersimpan dan mengambil oksigen dari air kolam dengan mengarahkannya melalui permukaan tubuh dengan pembuluh darah. Dengan cara tersebut, mereka bisa mendapatkan oksigen yang cukup untuk mendukung kebutuhan minimal mereka tanpa menggunakan paru-paru. Kura-kura memiliki satu area yang memiliki banyak pembuluh darah, yakni pantat mereka.
Selama musim dingin, saat banyak oksigen dipakai, kadar oksigen kolam menjadi rendah atau anoksik (kehabisan oksigen). Beberapa kura-kura dapat menangani kolam dengan kandungan oksigen rendah, meski beberapa lainnya tidak.
Kura-kura penggigit dan kura-kura berwarna dapat bertahan dalam situasi yang penuh tekanan ini dengan mengganti sistem metabolisme mereka ke metabolisme yang tidak membutuhkan oksigen. Kemampuan ini luar biasa, tapi bisa berbahaya, bahkan mematikan jika berlangsung terlalu lama. Sebab, asam menumpuk di jaringan tubuh mereka sebagai akibat dari pergantian metabolisme ini.
Kura-kura penggigit dan kura-kura berwarna dapat bertahan hidup di air dingin di laboratorium selama lebih dari 100 hari. Kura-kura berwarna adalah juara dalam hal bertahan hidup dari keadaan anoksia. Mereka memindahkan kalsium dari cangkangnya untuk menetralkan asam, dengan cara yang sama kita menggunakan antasida yang mengandung kalsium untuk perut mulas kita.
Pada musim semi, ketika kura-kura anaerob bangun dari hibernasi, tubuh mereka pada dasarnya kram semua. Ini seperti ketika Anda melakukan perjalanan yang berat, tubuh Anda beralih ke metabolisme anaerob, asam laktat menumpuk dan Anda mengalami kram. Kura-kura sangat ingin berjemur di bawah sinar matahari untuk menaikkan suhu tubuh mereka sehingga meningkatkan metabolisme dan menghilangkan produk sampingan berupa asam.
Kesulitan untuk bergerak ketika mereka begitu kram, membuatnya sangat rentan terhadap predator dan bahaya lainnya. Munculnya musim semi bisa menjadi waktu yang berbahaya bagi kura-kura ini.