Pertanianku — Selain arabika dan robusta, ada dua jenis kopi lain yang juga dibudidayakan oleh petani kopi. Jenis kopi tersebut adalah kopi liberika dan kopi excelsa. Keduanya memang tak sepopuler arabika ataupun robusta. Namun, dua jenis kopi tersebut juga menyumbang Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia.
Kopi liberika

Tanaman kopi liberika memiliki nama ilmiah Coffea liberica. Keunggulan liberika dari jenis lainnya adalah mampu tumbuh dengan baik di dataran yang lebih rendah. Selain itu, tahan berbagai jenis penyakit yang rawan menyerang kopi, termasuk penyakit HV.
Dari segi penampakan pohon, kopi liberika memiliki ukuran daun, percabangan, dan tinggi pohon yang lebih besar daripada kopi lainnya. Kopi ini mampu berbunga sepanjang tahun. Selain itu, cabang primernya dapat bertahan lebih lama. Satu buku pohon kopi liberika dapat berbunga lebih dari satu kali.
Sayangnya, hal tersebut tidak mampu membuat harga jual kopi liberika naik. Sebab, kopi liberika memiliki harga yang lebih rendah ketimbang kopi-kopi lainnya.
Kopi liberika memiliki mutu buah yang rendah. Ukuran buah yang tumbuh dalam satu pohon tidaklah merata. Dalam satu dompol, dapat dijumpai buah dengan ukuran besar bercampur dengan buah berukuran kecil.
Rendemen kopi liberika juga tergolong sangat rendah, hanya 12 persen. Produktivitas kopi liberika juga lebih rendah daripada robusta dan excelsa, yakni sekitar 400—500 kilogram per kilogram per hektare per tahunnya. Oleh karena itu, petani kurang menyukai bertanam kopi liberika.
Di Indonesia, budidaya kopi liberika banyak dilakukan di daerah Jawa dan Lampung.
Kopi excelsa

Jenis kopi kedua yang kalah populer dibanding arabika dan robusta adalah kopi excelsa. Kopi ini memiliki nama ilmiah Coffea excelsa. Keunggulan kopi excelsa adalah dapat ditanam mulai dari dataran rendah, yakni 0—750 mdpl. Tak hanya itu, kopi excelsa juga tergolong tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan.
Penampakan pohon kopi excelsa cukup tinggi, yakni dapat mencapai 20 meter. Sama seperti kopi liberika, bentuk daun kopi excelsa juga besar dan lebar. Ciri khasnya adalah warna daun ini hijau keabu-abuan.
Ciri biji kopi excelsa adalah kulit buahnya yang lembut. Saking lembutnya, kulit buah ini dapat dikupas langsung dengan menggunakan tangan.
Keunggulan kopi excelsa adalah produktivitasnya yang tergolong tinggi. Kopi excelsa dapat dipanen setiap tahunnya hingga 800—1.200 kilogram per hektare. Selain itu, kopi ini juga dapat tumbuh dengan baik pada lahan gambut. Tak heran bila di Tanjung Jabung Barat, Jambi, pohon kopi excelsa tumbuh subur dan menjadi komoditas khas setempat.