Kurma Rambutan, Olahan Buah Rambutan Lokal yang Kaya Antioksidan

Pertanianku — Tidak semua jenis rambutan bisa dijual dalam keadaan segar karena kondisi buah tersebut kurang disukai oleh konsumen jika dikonsumsi secara langsung, tapi harus dibuat menjadi olahan buah rambutan. Misalnya, buah rambutan lokal yang rasanya agak asam dan berukuran kecil. Rambutan ini sering tidak dipanen oleh pemiliknya, hanya dibiarkan tumbuh di pohon hingga mengering sendiri.

olahan buah rambutan
foto: Pertanianku

Rambutan tersebut sebenarnya ada juga yang berukuran besar. Hanya saja buahnya tidak mengelotok sehingga kurang enak untuk dikonsumsi.

Buah rambutan mengandung vitamin C dan senyawa antioksidan yang cukup tinggi. Antioksidan tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menangkal radikal bebas, dan melindungi tubuh dari ancaman berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, sangat sayang jika buah rambutan lokal yang tidak disukai oleh konsumen dibiarkan mengering begitu saja.

Pohon buah rambutan lokal ini lebih sering digunakan sebagai sumber batang bawah untuk kepentingan perbanyakan secara vegetatif. Namun, seiring berjalannya waktu, permintaan terhadap bibit rambutan nonkomersial ini semakin berkurang sehingga saat ini pohon rambutan lokal tersebut nyaris tidak bisa dimanfaatkan lagi.

Padahal, buah rambutan lokal masih bisa dikonsumsi dengan cara diolah terlebih dahulu. Rambutan tersebut dapat diolah menjadi produk manisan yang disebut kurma rambutan.

Produk olahan ini diciptakan oleh Balai Penelitian Buah Tropika Balitbangtan dengan teknik pengolahan yang sederhana. Produk kurma rambutan juga sudah dipatenkan dengan nomor IDS000002820.

Kurma rambutan mengandung nutrisi vitamin C sebanyak 33,8% per 100 gram, karbohidrat sebanyak 84,3 persen, dan serat makanan sebesar 2,62 persen.

Cara membuat kurma rambutan cukup mudah. Anda hanya perlu mencuci buah rambutan yang sudah dikupas hingga bersih dan dimasukkan ke larutan gula dengan perbandingan 1:1. Diamkan buah rambutan selama satu malam.

Selanjutnya, tiriskan buah yang sudah terbentuk menjadi manisan basah dan oven buah selama 3 jam dalam suhu 70—85°C. Setelah itu, keluarkan manisan yang sudah setengah jadi dan taburi dengan gula pasir. Oven kembali manisan buah pada suhu 55°C selama 12 jam.

Setelah dioven kedua kalinya, buah rambutan akan terlihat seperti buah kurma. Inilah alasannya olahan buah rambutan ini disebut kurma rambutan. Olahan buah ini bisa membuat daging buah mudah mengelotok dari biji buah.