Pertanianku — Kutu daun thrips merupakan hama di pohon tomat yang paling sering membuat tanaman gagal berbuah dan merusak penampilan pohon. Kutu daun ini termasuk famili Thripidae dari ordo Thysanopetra.
Kutu daun thrips tampak seperti bintik-bintik putih di dedaunan, bahkan hingga di batang tanaman. Kutu ini sangat mudah menyebar dan menyerang ke bagian tanaman yang lain. Panjang thrips sekitar 1—1,2 mm, berwarna hitam, bergaris merah, atau tidak bebercak merah.
Sementara itu, nimfa atau thrips yang masih muda berwarna putih atau putih kekuningan, tidak bersayap, dan kadang-kadang bebercak merah. Thrips yang sudah dewasa bersayap dan berambut rumbai-rumbai.
Thrips ini akan mengeluarkan telur yang berbentuk seperti ginjal atau oval. Thrips yang dibiarkan di tanaman akan mengisap bagian tersebut sehingga menyebabkan bagian tersebut akan kekurangan cairan. Daun yang sudah diisap akan berubah warna menjadi putih seperti perak karena udara masuk ke bagian daun melalui luka yang dibuat oleh thrips. Tanaman yang sudah terserang kutu akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya.
Serangan kutu yang terlalu hebat bisa menyebakan daun menjadi kering dan mati. Jika tanaman muda yang terserang, tanaman tersebut bisa layu dan mati.
Kutu ini harus segera dikendalikan agar tidak berkembang biak dan menyebabkan populasi di kebun meningkat. Serangan yang besar dapat menyebabkan pohon tidak bisa berbuah dan penampilannya menjadi tidak indah.
Kutu thrips bisa dikendalikan dengan tiga cara, yakni dengan rutin menyiram tanaman yang kekurangan air. Tanaman yang kekurangan air akan lebih mudah diserang oleh thrips.
Selanjutnya, bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman tomat agar tidak menjadi tempat berlindung thrips untuk berkembang biak. Lakukan penyiangan gulma secara rutin sembari melakukan penggemburan tanah.
Lakukan pergiliran tanaman atau pengosongan areal penanaman selama lebih kurang satu bulan untuk memutus siklus hama.
Jika tanaman sudah terserang thrips, Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan Curacrn 50 EC dengan konsentrasi 2 ml/liter, Agrimex 18 EC konsentrasi 1 ml/liter, Abuki 50 SL, Demolisch 18 EC, atau Abamectin 21 EC.