KWT Cikal Hasilkan Puluhan Telur Ayam Arab Tiap Harinya

Pertanianku — Kelompok Wanita Tani (KWT) Cikeas Katulampa atau Cikal memproduksi puluhan telur ayam arab tiap harinya dari 50 ekor ayam arab betina yang diberikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor. KWT ini baru terbentuk pada Januari 2020 dan diketuai oleh Fitriani yang merupakan ibu rumah tangga. Seluruh anggota KWT ini sebagian besar memang merupakan ibu rumah tangga.

telur ayam arab
foto: Pertanianku

KWT Cikal fokus bergerak untuk mengembangkan ternak ayam arab petelur. Bapak-bapak di daerah tersebut diberdayakan untuk membuat kandang ayam dan menjaga peternakan ayam ketika malam hari. Sementara itu, anggota KWT akan menjalankan kegiatan usaha ternak ayam arab.

“Kandangnya itu bapak-bapak sendiri dari suami-suami KWT. Kita kerja bakti untuk buat kandang itu sendiri dari bambu bikinnya. Ukurannya sih 4 m × 3 m untuk 50 ekor ayam,” tutur Fitriani.

Ayam arab yang diternakkan oleh KWT Cikal memiliki keunggulan berupa kualitas telur yang mengandung banyak omega-3 serta protein yang sangat bagus untuk ketahanan tubuh, apalagi di tengah pandemi.

Ayam arab betina juga bisa bertelur sendiri tanpa bantuan ayam jantan. Setiap harinya, KWT Cikal bisa menghasilkan 40—50 butir telur. Hasil tersebut dijual ke masyarakat sekitar karena banyak yang menyukai rasa telur ayam arab.

Selain menghasilkan telur, KWT Cikal juga mengolah kotoran ayam yang sudah bercampur dengan sekam menjadi pupuk organik. Dengan begitu, seluruh kegiatan usaha yang dijalankan oleh ibu-ibu rumah tangga ini bisa menghasilkan manfaat lebih.

Dalam kesempatan yang sama, Sumtianur, Kasi Produksi Ternak Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor menjelaskan bantuan ini baru dijalankan pada 2020, sedangkan konsep bantuan ini sudah ada sejak 2017. Bantuan ini diharapkan bisa membantu untuk memulihkan kondisi ekonomi masyarakat pascapandemi.

“Ada program P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera), melalui program P2WKSS kita kasih bantuan kepada mereka. Nah, dari hasil ini, nanti mereka bisa mendapatkan keuntungan pendapatan ekonomi keluarga sedikit demi sedikit membantu, ya. Tidak menutup kemungkinan mereka nanti bisa membudidayakan kalau misalnya sudah siap,” papar Sumtianur.

Sebelumnya, DKPP juga pernah memberikan bantuan berupa ayam arab jantan agar bisa melakukan pembibitan. Sayangnya, bantuan tersebut tidak bisa berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, bantuan yang sudah diberikan saat ini akan dievaluasi terlebih dahulu agar bisa menentukan keputusan yang tepat terkait bantuan yang akan diberikan selanjutnya.

Rencananya, DKPP akan memberikan bantuan berupa mesin tetas pada tahun depan. Harapannya, para anggota KWT bisa menghasilkan bibit ayam arab sendiri.