Laba Pembenihan Lele Bisa Tembus Ratusan Juta! Berani Coba?

Pertanianku – Kepopuleran ikan lele memang tidak bisa diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya pelaku usaha budidaya ikan lele. Selain itu, banyak pelaku usaha yang mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari lele.

Seperti halnya R. Tri Prayudhi, pemilik Nutroffish yang menjalankan usaha pembenihan lele masamo. Pria berusia 38 tahun ini memutuskan berhenti bekerja dan merintis usaha pembesaran ikan lele masamo di daerah tempat tinggalnya, yakni Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat.

Ia memulai usaha ini sejak 2011 bersama kedua rekannya, yaitu Andi Setiyawan dan Saifullah Subhan, Prayudhi dengan mendirikan Perkumpulan Nusantara Tropical Farm and Fish (Nutroffish), yang juga menjalankan kegiatan usaha pembesaran lele masamo.

“Nutroffish merupakan organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat perikanan dan pertanian,” ujarnya.

Bahkan, hingga kini Nutroffish sudah menaungi banyak petani lele yang bergabung. Sekitar 40 petani lele masamo yang sudah bergabung di Nutroffish, terdiri atas 10 petani plasma pembenihan dan 30 petani lain fokus pada pembesaran lele masamo yang tersebar di wilayah Jatiasih, Jatirangga, Cimanggis, Tangerang, dan Cibinong.

Modal awal yang dikeluarkan oleh Prayudhi sebesar Rp5 juta. Beberapa tahun berselang, hingga usahanya kini telah sukses modal yang telah ia keluarkan sebesar Rp100 juta, yang digunakan untuk membeli indukan, bibit lele masamo, pembelian pakan, dan pembuatan kolam seluas 2 hektare.

Pengetahuan mengenai budidaya lele masamo diperoleh Prayudhi dari beberapa penelitian yang dilakukan ke beberapa daerah yang sebelumnya telah mengembangkan lele masamo seperti di Mojokerto, Jawa Timur.

Lebih lanjut Prayudhi menceritakan, kendala dasar bagi para pemula usaha yang ingin menggeluti bisnis pembesaran lele antara lain ketidaktahuan petani mengenai benih. Tak jarang petani mengawinkan benih berukuran besar dengan indukan atau yang disebut perkawinan sedarah sehingga otomatis bibit akan mengalami kegagalan dan kecacatan genetik.

Saat ini benih-benih kualitas nomor satu diperoleh Prayudhi langsung dari pabrik pembenihan lele masamo di Jawa Timur antara lain PT Matahari Sakti di Margomulyo Industri I Blok A10-13 Surabaya.

Prayudhi pun memberikan saran, jika ingin mendapatkan benih kualitas bagus, gunakanlah benih yang sudah terdaftar dan bersertifikat. Artinya, benih sudah diuji coba dan memang menghasilkan benih yang bagus.

Prospek usaha pembesaran lele masamo menurut Prayudhi sangat menjanjikan, apalagi menu berbahan dasar ikan seperti lele masamo memiliki pangsa pasar yang besar. Tingkat konsumsi lele di Jakarta saja mencapai 120 ton per hari. Harga jual lele masamo juga terbilang cukup mahal dibandingkan lele jenis lain, rata-rata sekitar Rp15.000—Rp20.000 per kilogram. Bahkan, dalam satu bulan untuk satu kolam, ia bisa menghasilkan 5.000 lele masamo. Jika dihitung dari 10 kolam, dalam sebulan Prayudhi bisa mendapatkan omzet hingga Rp100 juta setiap bulannya.

Bagaimana, Anda tertarik mengikuti jejak Prayudhi?