Lahan yang Sesuai untuk Menanam Pohon Cokelat

Pertanianku — Lahan penanaman harus disesuaikan dengan syarat tumbuh pohon yang akan ditanam. Hal tersebut dikarenakan menjadi penunjang penting untuk pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal. Lahan pohon cokelat yang ideal harus memenuhi beberapa syarat tumbuh yang sesuai dengan pohon cokelat. Berikut ini syarat tumbuh yang harus dipenuhi oleh lahan pohon cokelat.

lahan pohon kakao
foto: pixabay

Curah hujan

Lokasi tempat penanaman pohon cokelat harus memiliki hujan yang didistribusikan sepanjang tahun. Hal tersebut akan memengaruhi pembentukan tunas muda dan produksi tanaman.

Areal lahan pohon cokelat yang ideal memiliki curah hujan sekitar 1.100—3.000 mm per tahun. Curah hujan yang melebihi 4.500 mm dapat mendatangkan masalah karena pohon cokelat lebih rentan terkena penyakit, seperti penyaki VSD. Sementara, daerah yang bercurah hujan rendah membutuhkan irigasi air.

Temperatur

Temperatur akan berkaitan dengan persediaan air, sinar matahari, dan kelembapan. Faktor tersebut dapat dikendalikan dengan pemangkasan yang rutin, penataan tanaman pelindung, dan irigasi air yang dibutuhkan. Temperatur akan memengaruhi pembentukan fisik bunga serta kerusakan daun. Temperatur ideal untuk menanam pohon cokelat adalah 30—32°C (maksimum) dan 18—21°C (minimum).

Temperatur yang sangat rendah dapat menyebabkan tanaman mengalami gugur daun dan bunga mengering sehingga laju pertumbuhan tanaman berkurang. Sementara, temperatur yang lebih tinggi dari suhu standar justru tidak menyebabkan pengaruh buruk pada pohon.

Sinar matahari

Habitat asli tanaman cokelat adalah hutan hujan tropis yang menaungi tanaman cokelat sehingga mengurangi intensitas cahaya matahari. Intensitas cahaya matahari yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pohon mengalami lilit batang kecil, sempit, dan tanaman relatif pendek. Jika pohon cokelat ditanam dengan keadaan tanpa pelindung, pohon membutuhkan air dan hara sebagai penentu pertumbuhan pohon.

Tanah

Cokelat bisa tumbuh pada berbagai jenis tanah, asalkan unsur fisik dan kimianya sudah terpenuhi. Faktor yang harus diperhatikan adalah derajat keasaman tanah, kadar zat organik, unsur hara, kapasitas adsorpsi, dan kejenuhan basa. Sementara, pada faktor fisik yang harus diperhatikan adalah kedalaman efektif, tinggi permukaan air tanah, drainase, struktur, dan konsistensi tanah.