Lahung, ‘Durian’ Khas Kalimantan yang Terancam Punah

Pertanianku — Pernahkah Anda mendengar buah yang bernama lahung? Buah ini sering disebut sebagai durian khas Kalimantan dan saat ini sudah sulit ditemukan. Lahung merupakan buah endemik Kalimantan yang memiliki kulit mirip seperti buah durian tetapi berwarna merah. Selain warna, hal pembeda lainnya dari buah endemik ini ialah duri-durinya yang lebih panjang dan lancip daripada buah durian umumnya.

lahung
foto: Oleh Arief Rahman Saan (Ezagren), Attribution, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=18251118

Buah endemik Kalimantan ini berbentuk bulat dan bisa dikonsumsi dengan cara membelah buahnya secara melintang karena buah lahung terbilang sulit dibuka. Daging buah cenderung berwarna kuning. Tekstur dagingnya lembek tebal dan berlemak, mirip dengan daging durian umumnya. Rasa daging buah lahung manis dan mengeluarkan aroma yang lebih menyengat di hidung. Rasa manis buah ini melebihi buah durian.

Meski rasanya terbilang lebih manis, kulit buah lahung terbilang tebal sehingga menyebabkan buah sulit dibuka dan daging buahnya menjadi lebih sedikit.

Meski rasanya mirip seperti buah durian, nyatanya buah lahung tidak bernilai ekonomi seperti buah durian. Buah ini kurang laku di pasaran karena kulitnya yang lebih tebal sehingga peminatnya sangat sedikit. Karena dianggap tidak bernilai jual, tidak ada masyarakat yang tertarik untuk membudidayakannya, apalagi jenis tanaman ini mungkin baru bereproduksi setelah ratusan tahun. Itu sebabnya saat ini buah endemik yang manis tersebut sudah sangat sulit ditemukan.

Buah ini semakin sulit ditemukan karena warga sering menebang pohonnya untuk dibuat sebagai papan atau kayu olahan lainnya. Pasalnya, kayu buah lahung terbilang berkualitas sehingga bagus untuk digunakan sebagai bahan baku bangunan.

Lahung hanya bisa tumbuh subur di dataran rendah. Sosok pohonnya sangat mirip dengan tanaman durian. Pohonnya besar, tinggi, berbanir, dan daunnya berbentuk mirip seperti durian biasa. Hanya saja tanaman durian biasa bisa ditanam di dataran tinggi.

Selain lahung, Kalimantan juga memiliki 198 jenis durian endemik lainnya yang unik. Jumlahnya lebih banyak daripada buah durian di Pulau Sumatera yang hanya 7 jenis, Jawa 1 jenis, Bali 1 jenis, Sulawesi 1 jenis, dan Maluku 1 jenis.