Pertanianku — Lalat bibit jagung atau Atherigona sp merupakan hama jagung yang paling sering menyerang ketika musim hujan tiba. Hal tersebut karena tingkat kelembapan di sekitar tanaman menjadi tinggi sehingga lalat bisa berkembang biak dengan mudah dan terjadilah lonjakan populasi hama.

Tubuh lalat bibit jagung berwarna abu-abu, di bagian punggungnya berwarna kuning kehijauan dan terlihat ada garis. Pada bagian perutnya berwarna cokelat kekuningan. Lalat ini cukup mudah dilihat secara kasat mata karena ukurannya sekitar 3—3,5 mm.
Telur lalat terlihat seperti mutiara dan biasanya terletak di bagian bawah daun muda. Telur akan menetas mengeluarkan tempayak setelah berusia 48 jam. Jika telur tersebut tidak dibasmi, tempayak yang keluar akan menuju tanaman dan memakan bagian tersebut. Setelah siklus tempayak selesai, hewan ini akan mengalami siklus pupa di dalam tanah.
Hama ini paling sering menyerang tanaman muda yang baru saja ditanam atau berumur sekitar 6—9 hari setelah tanam. Saat itu tanaman masih memiliki dua helai daun dan biasanya telur terletak pada daun pertama.
Tanaman jagung yang sudah terserang hama lalat bibit biasanya akan mengalami perubahan warna pada daun menjadi kekuningan. Di bagian pucuk daun terlihat ada gigitan. Jika hama ini dibiarkan begitu saja, serangannya akan semakin berat dan menyebabkan tanaman jagung menjadi layu dan mati.
Tanaman yang sudah terserang akan mengalami keterlambatan dalam pertumbuhannya sehingga tanaman tidak seragam dengan tanaman yang lain. Tentu saja kondisi ini akan menyulitkan petani saat produksi.
Serangan hama lalat bibit seharusnya bisa dicegah. Caranya ialah dengan mengubah waktu tanam menjadi di musim kemarau, saat tingkat kembang biak lalat tidak terlalu tinggi. Selain itu, gunakan varietas bibit yang tahan terhadap serangan hama dan tanam bibit secara serempak dengan selisih waktu paling maksimal sekitar 10 hari. Lakukan juga pergiliran tanam dengan tanaman bukan inang untuk memutus rantai kehidupan hama di lahan.
Tanaman yang sudah terserang hama lalat bibit harus segera dicabut dan dimusnahkan agar hama tidak berkembang baik. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan di sekitar area tanam dengan membersihkan gulma yang merupakan tanaman inang bagi hama.
Jika serangan semakin parah, Anda bisa gunakan Karbofuran saat menanam atau berikan pada bagian kuncup daun saat tanaman masih berumur satu minggu. Dosis Karbofuran yang aman digunakan sebesar 0,24 kg bahan aktif per hektare.