Pertanianku — Bertanam buah bit merah belum banyak dilakukan orang. Padahal, kandungan buah dengan nama ilmiah Beta vulgaris L. tidak kalah dari buah-buahan lain.

Bit merupakan sumber vitamin C, mengandung vitamin B, dan sedikit vitamin A. Kandungan anti-oksidannya juga bisa membantu mencegah kanker. Buah ini dianjurkan dikonsumsi bagi penderita darah rendah, juga memiliki khasiat membersihkan ginjal dan empedu secara alami.
Selain itu, buah berwarna merah ini juga dapat membantu membersihkan racun dalam tubuh, memperkuat sistem peredaran darah dan sistem kekebalan tubuh, mengatasi anemia, serta menurunkan kadar kolesterol.
Seiring dengan kegunaan bit bagi kesehatan, bit pun mulai diminati konsumen Indonesia. Pada 2018, harga buah bit di beberapa daerah di Indonesia mencapai lebih dari Rp35 ribu rupiah per kilogram.
Di Indonesia, bit banyak ditanam di daerah Jawa seperti Cipanas, Lembang, Pangalengan, dan Batu. Lokasi-lokasi tersebut berada di dataran tinggi. Sebab, bit merah akan optimal tumbuh pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Syarat tumbuh lain yang harus dipenuhi adalah tanah yang digunakan harus subur, gembur, dan lembap. Tingkat keasaman tanah yang baik untuk bertanam bit sekitar pH 6—7 dengan curah hujan sedang, yaitu di akhir atau awal musim penghujan.
Langkah pertama bertanam buah bit adalah dengan mencangkul tanah sedalam 30 cm dan diberi pupuk kandang sebanayk 15 ton per hektare. Penanaman dilakukan dengan jarak antartanaman sekira 20 cm. Biji yang ditanam kemudian ditutup tanah dengan tipis.
Setelah enam hari, bibit buah bit akan tumbuh. Memasuki minggu ke-3 hingga ke-4, jauhkan tanaman, atur jarak antartanaman hingga 15—20 cm. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan penggemburan tanah.
Pupuk yang digunakan untuk menyuburkan tanaman buah bit adalah urea, TSP, dan KCl. Pemberian pupuk ini merupakan opsional yang tidak diwajibkan, tetapi dianjurkan agar pertumbuhan tanaman dapat maksimal.
Selama pemeliharaan, bersihkan tanaman dari gulma pengganggu. Mildew embun adalah penyakit yang paling umum menyerang tanaman bit merah. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora schachtii ditandai dengan bercak-bercak pada daun.
Setelah tanaman berumur 2,5—3 bulan, tanaman dapat dipanen. Pemanenan dilakukan dengan mencabut umbi buah bit. Potong daun umbi jika tidak segera dikonsumsi karena akan mempercepat penguapan yang berlebihan.