Pertanianku – Jambu biji merupakan jenis tanaman buah yang dapat dikonsumsi baik langsung maupun diolah. Biji yang terdapat di dalam jambu biji dapat dimakan dan tidak berbahaya. Jambu biji sendiri banyak macam dan jenisnya, mualai dari jambu biji kampung, jambu biji merah, jambu biji bangkok, dan jambu biji cokelat. Semuanya semua jenis jambu biji memiliki kandungan gizi yang sama, yakni mengandung vitamin A dan vitamin C yang tinggi, serta mempunyai kadar gula 8%. Jambu ini memiliki aroma yang khas dari senyawa eugenol. Beberapa olahan dari jambu biji diantaranya adalah, jus, salad buah, sop buah, keripik dan sari buah. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan baik dilahan berjenis apapun. Selain itu juga perawatannya cukup mudah sehingga siapa saja dapat budidaya jambu biji sendiri. berikut tahapan budidaya jambu biji.
- Pembibitan
Saat ingin budidaya jambu biji biasanya dikembangkan dengan cara dicangkok dan diokulasi. Anda harus memilih bibit dengan kualitas baik, seperti jambu bangkok atau jambu merah. Ciri-ciri tanaman induk yang bisa dijadikan bibit adalah yang buah cukup tua, buahnya tidak jatuh dan pecah, dan pilih yang beraneka jenis untuk mencegah persarian silang. Pertama-tama buah dikupas lalu diambil bijinya. Simpan selama 1–2 hari lalu di angin-anginkan selama sehari semalam. Setelah itu rendam dalam larutan air dan larutan asam dengan perbandingan 1:2. Larutan asam dibuat dari asam chlorida (HCl) 25% dan Asam Sulfat. Rendam selama 15 menit, kemudian cuci dengan air tawar sebanyak 3 kali dalam air mengalir selama 10 menit. Angin-anginkan selama sehari semalam. Kemudian biji bisa disemaikan di media semai sampai tumbuh dengan tinggi 5–6 m. Setelah itu lakukan pengokulasian/pencangkokan pada batang yang berdiameter 1 cm dan tumbuh lurus. Setelah tumbuh baik, potong cangkokan dan tanam di lahan tanam.
- Pengolahan media tanam
Sebelum budidaya jambu biji, lakukan penggemburan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm. Taburkan pupuk kandang dengan dosis 40 kg per meter persegi, campur secara merata. Selanjutnya buatlah bedengan dengan lebar 1 m dan panjang bisa disesuaikan ukuran lahan. Selanjutnya buatlah lubang tanam dengan ukuran 1×1 m. Jika tanah ber-pH asam maka taburkan sebanyak 0,5 liter dolomit/lubang tanam, diamkan selama 1 bulan lalu diberi pupuk kandang untuk memberi nutrisi tanah. Jika ingin hasil yang lebih maksimal tambahkan NPK dengan dosis 12:24:81 ons/pohon pada bulan pertama dankedua, sedangkan pada bulan ketiga dan ke empat diberi NPK dengan dosis 15:15:15 ons/pohon sampai tanaman berbuah.
- Penanaman
Siapkan benih terlebih dahulu sebelum budidaya jambu biji dengan jarak 70 cm–1 m. Masukkan dalam lubang yang sudah disiapkan dengan terlebih dahulu dicampur 20 liter pupuk kandang. Penanaman untuk bibit dari biji sedalam 30 cm, sedangkan dari cangkokan atau okulasi sedalam 40 cm. Lakukan penyiraman secara rutin setiap 2 kali sehari saat pagi dan sore hari.
- Pemeliharaan tanaman
Setelah selesai budidaya jambu biji lakukan penyaiangan dan pembatasan percabangan buah maksimal 3 buah/batang, setelah panjang batang 30–50 cm dilakukan pemangkasan. Pada saat tanaman berumur 0-1 tahun, berikan setiap pohon 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gr Urea, dan 20 gr ZA y6ang diberikan pada lubang sedalam 30 cm dan lebar 40–50 cm disekitar tanaman. Setelah umur 1–3 tahun (berbuah 2 kali), lakukan pemupukan dengan NPK 250 gr/pohon dan TSP 250 gr/pohon dilakukan 3 bulan sekali dengan takaran yang sama. Apabila tanaman sudah berumur 3 tahun keatas, maka lakukan pemangkasan batang dan pemberian pupuk sebanyak 2 kaleng cat minyak/pohon, diberikan pada lubang sedalam 30 cm dan lebar 40–50 cm disekitar tanaman. Lakukan penyiraman selama 2 minggu pertama sebanyak 2 kali sehari saat pagi dan sore hari. Selanjutnya untuk minggu-minggu berikutnya bisa dikurangi menjadi sekali sehari. Jika jambu biji telah tumbuh baik, penyiraman bisa dilakukan saat diperlukan saja. Baut saluran drainase yang baik agar pengairan tidak tergenang.
- Pemanenan
Setelah masuk umur 2–3 tahun maka jambu biji akan mulai berbuah. Jika pembibitan dari cangkokan atau okulasi maka pada umur 6 bulan jambu biji sudah bisa berbuah. Namun buah akan siap di panen setelah 2–3 bulan setelah berbuah. Ciri-ciri buah siap panen adalah keluar aroma sedap, kulitnya yang hijau tua menjadi pudar keputihan untuk jenis bangkok atau menjadi kuning jika jenisnya jambu biji merah.Biasanya dalam setahun bisa dilakukan pemanenan dua kali dengan peanaman dan perawatan yang baik.