Pertanianku -Sebetulnya pengolahan ikan asap secara komersial dengan menggunakan asap cair belum banyak dilakukan. Jenis ikan yang sudah diproduksi secara komersial meskipun dalam jumlah yang masih sangat terbatas, di antaranya tongkol asap, belut asap, patin asap, dan cucut asap.
Tahapan yang harus dilakukan dalam pengolahan tongkol asap menggunakan asap cair menurut Marasabessy (2006) meliputi penyucian, penyiangan, perendaman dalam larutan garam, pembentukan produk, perendaman dalam larutan asap cair, pengeringan/ pengovenan, dan pengemasan.
1. Penyiangan
Ikan yang digunakan sebagai bahan baku adalah ikan tongkol (Euthynnus affinis) dengan panjang sekitar 24—28 cm dan berat berkisar 200—225 g/ ekor. Ikan tongkol utuh yang sudah bersih disiangi dengan cara menoreh perutnya dengan pisau secara membujur kemudian dibuang isi perutnya. Dinding perut dibersihkan dari sisa-sisa kulit ari yang masih tertinggal di rongga perut.
2. Perendaman dalam larutan garam
Untuk proses perendaman dalam larutan garam, pertama-tama dibuat larutan garam 10% dengan cara mencampurkan 1 kg garam dalam 9 l air kemudian diaduk hingga seluruh garamnya larut. Ikan yang telah disiangi direndam dalam larutan garam tersebut selama kurang-lebih 1 jam. Setelah itu, ikan ditiriskan selama kurang-lebih 5 menit untuk selanjutnya direndam dalam larutan asap cair.
3. Perendaman dalam larutan asap cair
Ikan tongkol yang telah tiris direndam dalam asap cair konsentrasi 2%, pembuatan larutan asap dilakukan dengan cara melarutkan 200 cc konsentrat asap cair dalam 8 l air Perendaman dalam asap cair ini dilakukan pada suhu kamar selama kurang-lebih 30 menit. Proses perendaman yang dilakukan selama 30 menit diperkirakan larutan asap cair sudah masuk ke tubuh ikan secara merata.
4. Pengeringan
Ikan yang telah direndam dalam larutan asap cair, ditiriskan sebentar kemudian dikeringkan dalam alat pengering atau oven. Pengeringan seringkali sekaligus dimanfaatkan untuk menambah konsentrasi asap dengan cara pengasapan langsung dengan alat pengering/pengasap. Pengeringan dilakukan selama enam jam dengan mengatur suhu pada setiap pengeringan. Dua jam pertama suhu diatur antara 40—50º C, setelah itu pada tiga jam berikutnya suhu dinaikkan menjadi 80—90º C dan satu jam terakhir suhu diturunkan lagi menjadi 60—70º C. Pada tahap ini diperkirakan ikan sudah mempunyai kekeringan yang optimal.
5. Pengemasan
Ikan yang sudah selesai dikeringkan, dikeluarkan dari alat pengering dan dibiarkan supaya ikan dingin dengan sendirinya. Setelah dingin ikan asap kemudian dikemas menggunakan kantong plastik polyethylene. Ikan asap ini juga dapat dikemas dengan kardus dengan dilapisi dengan plastik lembaran untuk dijual ke pengecer besar.
6. Penyimpanan
Selanjutnya produk tersebut sebaiknya disimpan pada suhu dingin untuk memperpanjang daya awetnya. Penyimpanan ikan tongkol asap pada suhu kamar hanya mampu mempertahankan daya awetnya selama kurang-lebih empat hari, sedangkan penyimpanan pada suhu dingin dapat bertahan sampai dua minggu.
Sumber: Buku Asap Cair