Pertanianku — Tepung pisang merupakan olahan produk yang sangat berguna untuk mengurangi angka kehilangan pascapanen. Pasalnya, permintaan produk tepung pisang ini terbilang cukup bagus dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan lokal.

Di dalam produk olahan pisang ini mengandung pati yang mudah dicerna. Selain itu, terdapat serat pangan seperti pati resistan dan polisakarida nonpati yang berfungsi sebagai dietary fiber. Tepung pisang dapat digunakan sebagai campuran pembuat roti, kue kering, makanan bayi, dan campuran tepung terigu.
Pemilihan bahan baku pisang
Kondisi pisang yang digunakan akan sangat menentukan hasil yang didapatkan. Mulai dari tingkat kematangan buah, jenis pisang yang digunakan, hingga cara pengolahan tepung. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan terlebih dahulu bahan yang akan digunakan agar dapat menghasilkan tepung berkualitas baik.
Jenis pisang yang sering diolah menjadi tepung adalah pisang kepok, pisang tanduk, pisang siam, pisang nangka, dan beberapa jenis pisang keras lainnya. Gunakan pisang yang dipanen saat berumur 80 hari setelah muncul bunga.
Cuci buah pisang
Setelah mendapatkan pisang-pisang yang diinginkan, langkah selanjutnya adalah cuci pisang dengan menggunakan air mengalir hingga bersih sempurna. Proses pencucian juga dapat memengaruhi warna serta tampilan produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu, pastikan proses ini dilakukan dengan benar.
Kupas dan rendam buah pisang
Kupas pisang yang sudah dicuci dan iris dengan ketebalan 0,5 cm. Setelah itu, rendam irisan daging buah pisang dengan asam sitrat atau natrium bisulfi 1.000 ppm selama lima belas menit. Perendaman tersebut bertujuan mencegah perubahan warna pada irisan buah pisang.
Tiriskan
Tiriskan buah yang sudah direndam di bawah cahaya matahari secara langsung atau menggunakan mesin pengering dengan suhu 80—90°C. Waktu pengeringan yang dibutuhkan saat matahari sedang terik sekitar 2—3 hari. Proses pengeringan dilakukan hingga kadar airnya berkurang menjadi 8—10 persen.
Penggilingan
Irisan buah pisang yang sudah kering dapat langsung digiling dengan menggunakan alat diks mill, grinder, atau hammer mil. Setelah itu, ayak tepung agar menghasilkan butiran-butiran tepung yang halus.
Pengemasan
Tepung pisang harus dikemas menarik agar mudah menarik perhatian pembeli. Kemasan yang digunakan harus rapat agar tidak menyerap udara lembap yang dapat merusak kualitas tepung.