Pertanianku — Bibit tanaman mangga bisa didapatkan melalui perbanyakan generatif ataupun vegetatif. Salah satu perbanyakan vegetatif yang sering dilakukan adalah cangkok. Mencangkok tanaman mangga sebaiknya dilakukan pada musim hujan agar kebutuhan air tanaman tercukupi. Dengan begitu, Anda tidak perlu melakukan penyiraman setiap hari untuk mencegah perakarannya kering.

Mencangkok tanaman mangga perlu dilakukan dengan cara yang benar agar berhasil. Terkadang, cangkok bisa gagal bila Anda tidak mengikuti cara yang benar atau tidak dirawat dengan baik. Simak ulasan langkah-langkah mencangkok tanaman mangga di bawah ini.
- Carilah cabang yang sehat dan kuat berdiameter seukuran jari tangan, yakni dari tanaman berumur antara 1–1,5 tahun.
- Kerat cabang secara melingkar selebar 5 cm untuk tempat pemberian hormon, pastikan jangan sampai melukai kayunya. Bila sampai luka, cabang akan mudah patah karena tidak kuat menahan beban tanah dan kompos. Lakukan keratan tepat di bawah kuncup daun karena di bawahnya banyak mengandung rhizocaline.
- Kelupas kulit cabang sampai terlihat kambiumnya. Hilangkan kambium dengan kertas yang bersih sehingga kayunya kelihatan kering dan tidak licin. Untuk mempercepat penghilangan kambium, bersihkan lendir dengan kertas yang telah dicelup ke dalam larutan garam. Sesudah itu, bersihkan dengan menggunakan air bersih. Pada kulit cabang yang terkelupas, akan berkumpul rhizocaline di atas lingkaran keratan yang dapat merangsang terbentuknya kalus dan akar serabut.
- Untuk mempercepat pertumbuhan akar, beri hormon, misalnya hetero-auxins. Hormonnya bisa berupa talek atau pasta lamoline. Pemberiannya dioleskan di atas sayatan secara melingkar.
- Sesudah kayunya kering, tutup luka keratan itu dengan media perakaran, yakni berupa tanah liat, pupuk kandang/kompos, lumut, atau moss.
- Bungkus media perakaran dengan sabut kelapa, plastik yang telah diberi lubang-lubang, ijuk enau, atau karung goni.
- Setelah 1,5 bulan, pada bibit cangkok akan muncul akar dan sudah bisa dipotong.
Untuk memudahkan penyiraman saat musim kemarau, dapat dipasang kaleng bersumbu di atas cangkokan. Sumbu pada kaleng dihubungkan ke cangkokan sehingga media perakaran selalu basah mendapat tetesan air. Pastikan kaleng penampung air jangan sampai kering dengan memeriksanya setiap hari.