Langkah-langkah Pembesaran Mujair

Pertanianku – Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) merupakan ikan yang dikenal di mana-mana. Mujair memiliki bentuk tubuh tidak begitu besar, kepalanya meruncing dengan mata agak menonjol kecil. Sirip punggung memanjang dengan bagian depan berjari-jari keras. Sirip perut dan sirip dubur pada bagian depannya juga ditumbuhi jari-jari keras. Tubuh mujair diselimuti sisik-sisik yang berwarna kehitaman, abu-abu, dan putih pada bagian perutnya.

Langkah-langkah Pembesaran Mujair

Mujair termasuk ikan yang mudah tumbuh dan berkembang biak. Bila dibiarkan di alam dengan pakan yang cukup, bisa cepat besar dan cepat beranak sehingga dalam kurun waktu 3—4 bulan pemeliharaan, mujair sudah beranak-pinak.

Ikan mujair dapat hidup di air tawar hingga air payau, mulai ketinggian 0—1.000 m dpl. Suhu yang baik untuk pertumbuhannya adalah 25—300 C. Mujair melakukan pemijahan di dasar perairan yang lunak, yakni dengan meletakkan dan menyusun telurnya di dalam lubang. Setelah dibuahi, telur tersebut dieram dalam mulut mujair betina hingga menetas.

  • Penebaran Benih

Ikan mujair sangat mudah untuk kawin sehingga tidak ada perlakuan khusus untuk membenihkannya. Kebutuhan benih mujair untuk budi daya ikan dapat dipenuhi sendiri, yakni hanya dengan memelihara mujair dewasa jantan dan betina kemudian pemijahan akan terjadi dengan sendirinya.

Dalam melakukan penebaran benih ikan mujair, tidak ada patokan khusus mengenai kepadatan tebarnya. Namun, dapat dilakukan seperti pada budi daya ikan nila atau bisa lebih padat. Waktu penebaran benih mujair yang dianggap paling optimal adalah pada pagi atau sore hari.

Dengan perawatan dan pemberian pakan yang baik, mujair dapat dipanen setelah tiga bulan. Biasanya, untuk mendapatkan benih selanjutnya, para pembudidaya tetap menyisakan beberapa mujair dewasa jantan dan betina setelah pemanenan. Setelah beberapa hari atau minggu, mujair tersebut sudah beranak kembali.

  • Pemberian Pakan

Mujair termasuk ikan omnivora sehingga mudah dalam memberikan pakannya. Benih ikan mujair biasanya memakan plankton atau hewan renik dan ketika dewasa memakan lumut-lumutan, daun-daunan, serangga kecil, cacing, atau ikan kecil.

Dalam budi daya mujair, tidak dianjurkan untuk memberi pakan pelet buatan pabrik karena mujair termasuk ikan yang rakus sehingga biaya produksi menjadi tinggi dan keuntungan yang diperoleh menjadi sangat terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya berikan pakan alami atau pakan yang berasal dari sisa rumah tangga seperti daun kangkung, kubis, atau wortel. Pakan pelet diberikan hanya sebagai pakan tambahan. Pemberian pakan untuk benih mujair sekitar 10—20% dari berat biomassa, sedangkan setelah dewasa sekitar 5% dari berat biomassa.

  • Pemeliharaan

Mujair termasuk ikan yang dapat hidup pada kondisi perairan yang kurang menguntungkan sehingga pengontrolan air media budi daya lebih diutamakan untuk menjaga kuantitasnya. Biasanya, dalam pemeliharaan mujair di kolam terpal, yang sering terjadi adalah berkurangnya volume air kolam sehingga hanya perlu ditambah sesuai dengan ketinggian air yang sesuai. Namun, untuk mempercepat pertumbuhan mujair, air media dapat diganti dua atau tiga hari sekali dengan membuang 20—30% kemudian diganti dengan air yang segar. Selanjutnya, perlu dilakukan penyiponan untuk membersihkan sisa produksi di dasar kolam.

 

Sumber: Buku Budidaya Ikan di Kolam Terpal