Pertanianku — Manggis berasal dari daerah Semenanjung Malaysia, kini buah berwarna ungu tersebut sudah menyebar ke Myanmar, Kamboja, Thailand, dan Filipina. Keistimewaan buah manggis terletak pada daging buahnya yang terasa manis sedikit asam dengan teksturnya yang lembut serta pada kulit buah yang dapat diolah menjadi obat herbal. Budidaya buah manggis cukup mudah dilakukan. Berikut ini ulasan cara budidaya buah manggis.
Pembibitan
Tanaman manggis yang diperbanyak dari biji umumnya baru bisa berbuah setelah berumur 8–15 tahun. Perbanyakan yang dianjurkan dengan cara enten (sambung pucuk) dan penyusuan (perbanyakan vegetatif). Batang bawah menggunakan tanaman yang ditanam dari biji dan sudah berumur 1–2 tahun. Sementara itu, batang atas menggunakan pucuk tunas samping (cabang sekunder atau tersier) yang daunnya mulai menua. Bibit vegetatif mulai berbuah pada umur 5–6 tahun.
Bibit sambungan manggis yang menggunakan entres dari cabang tersier akan tumbuh condong dan tidak tegak sehingga tanaman yang terbentuk tampak tidak menarik. Selain itu, pertumbuhannya pun sangat lambat.
Perbanyakan okulasi dan cangkok tidak begitu dianjurkan karena tingkat keberhasilannya sangat kecil dan hasil yang didapatkan lebih rendah. Manggis lebih baik diperbanyak dengan kultur jaringan yang dipotong dari biji. Namun, bibit yang berasal dari kultur jaringan memiliki akar yang sulit tumbuh. Pertumbuhan akar dapat didorong dengan menanam tunas yang telah terbentuk dalam media pasir steril pada suhu 20–25C.
Penanaman
Bibit ditanam menjelang musim hujan pada lubang ukuran 60 cm × 60 cm × 50 cm. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang. Bibit yang tumbuh condong perlu diberi ajir. Bibit yang baru dipindahkan perlu diberi naungan dari daun kelapa atau jerami selama panas terik.
Penaungan tanaman muda lebih diutamakan. Penaungan dapat dilakukan dengan menanam orok-orok (Crotalaria sp.) di sekeliling lubang tanaman manggis atau dengan atap alang-alang hingga 50 persen selama tanaman manggis belum berbuah.
Pemupukan
Dosis pupuk buatan tiap aplikasi sebanyak 60 g urea + 50 g SP-36 + 25 g KCl per pohon. Pupuk diberikan empat kali dengan selang tiga bulan pada tahun pertama hingga ke lima. Selanjutnya, dosis pupuk buatan dapat ditingkatkan hingga empat kali lipat.