Langkah Mudah Budidaya Ganyong

Pertanianku — Budidaya tanaman ganyong terbilang cukup mudah pada tanah liat dengan jarak tanam 90 × 90 cm dan jarak barisan 90 cm. Tanaman ganyong juga bisa ditanam pada teras-teras yang berada di pegunungan untuk memperkuat teras tersebut dengan jarak tanam 50 cm urut sepanjang tepi teras. Berikut ini langkah-langkah budidaya ganyong.

budidaya ganyong
foto: cybex.pertanian.go.id

Bibit ganyong

Ganyong dapat diperbanyak dengan cara vegetatif melalui pemotongan umbi berukuran sedang dengan mata tunas 1—2. Pemotongan dilakukan pada umbi yang masih muda, bukan bagian cokelat tua. Seluruh umbi tersebut dapat ditanam.

Penyiangan

Kawasan yang akan digunakan harus disiangi terlebih dahulu dari gulma. Penyiangan tersebut perlu dilakukan pada masa awal pertumbuhan. Gulma yang tumbuh di sekitar kebun dapat menyerap seluruh unsur hara sehingga pertumbuhan ganyong yang masih muda ini akan merana.

Pembumbunan

Pembumbunan merupakan suatu usaha untuk menggemburkan tanah. Tanah yang gembur dapat membuat umbi berkembang lebih baik. Pembumbunan perlu dilakukan saat tanaman berumur 2—2,5 bulan.

Penyiraman

Lakukan penyiraman saat bibit tanaman sudah mulai memerlukan banyak air, udara, unsur hara dan sinar matahari yang cukup untuk menunjang pertumbuhannya, terutama untuk memperbanyak akar.

Pemupukan

Ganyong menyukai tanah gembur. Oleh karena itu, pupuk yang dibutuhkan adalah pupuk kandang atau kompos. Pupuk ini dapat diberikan bersamaan dengan pembumbunan.

Penyakit dan hama

Ganyong merupakan tanaman keras yang terbilang cukup kuat terhadap serangan hama dan penyakit. Kemungkinan penyakit yang dapat menyerang adalah Fusarium, Puccina, dan Rhizoctonia Sp. Sementara itu, hama yang kemungkinan menyerang adalah kumbang dan belalang yang memakan daun, serta cacing yang menyerang umbi.

Panen

Panen dapat dilakukan sesudah tanaman berumur 4—8 bulan setelah tanam dengan cara dicabut atau digali. Tanaman yang dipanen setelah berumur 8 bulan dapat memberikan hasil yang lebih tinggi.

Pascapanen

Umbi yang sudah dipanen harus ditangani secara hati-hati. Umbi ganyong yang dibiarkan selama 10 bulan akan menjadi keras dan tidak bisa dikonsumsi. Selain itu, tepung yang dihasilkan juga lebih rendah.