Pertanianku — Ikan tambakan (Helostoma temminckii) mulanya merupakan ikan hias yang sering dipelihara di dalam akuarium. Namun, karena rasanya gurih seperti daging ikan gurami, ikan air tawar ini mulai dijadikan ikan konsumsi. Tingginya peminat ikan yang berwarna kehijauan atau kebiruan ini membuat peluang usaha budidaya ikan tambakan cukup menarik dilirik. Berikut ini ulasan lebih lanjut langkah-langkah budidaya ikan tambakan.
Pemijahan
Pemijahan ikan tambakan bisa dilakukan di kolam yang dilengkapi dengan pintu masuk dan pintu keluar air. Pintu tersebut diberikan saringan berupa kain kasa. Kolam pemijahan dapat dibuat persegi panjang dengan luas minimal 4 m2 atau disesuaikan dengan lahan.
Apabila Anda menggunakan kolam tanah sebagai tempat pemijahan, kolam tersebut sebaiknya dikeringkan selama 2–3 hari atau hingga bagian dasar kolam retak-retak. Selanjutnya, bagian permukaan kolam, terutama di bagian pinggir atau tepi kolam, ditutup lapisan jerami segar untuk membantu induk mencari tempat berlindung saat memijah.
Setelah persiapan selesai, kolam sudah bisa diberikan air. Pengisian air sebaiknya dilakukan pada pukul 06:00 hingga permukaan airnya mencapai ketinggian 40–70cm. Selanjutnya, Anda bisa memasukkan induk-induk kolam sebelum pukul 10:00. Proses pemijahan biasanya berlangsung pada dini hari atau menjelang subuh. Proses pemijahan tersebut menyebabkan permukaan air berbau amis.
Telur hasil pemijahan akan terapung karena memiliki lapisan globul lemak. Telur yang dibuahi berwarna kuning keputihan dan akan berubah menjadi kehitaman. Sementara itu, telur yang tidak dibuahi akan mati dan berwarna kelabu atau putih.
Setelah 7 hari, kolam yang sudah berisi benih diberikan pupuk kandang sebanyak 0,2 kg/m2 dan pupuk hijau sebanyak 0,4 kg/m2. Pemberian pupuk dapat diulang setiap satu minggu sekali.
Pembesaran ikan tambakan
Benih yang sudah berumur 30 hari perlu dibesarkan di dalam kolam yang berbeda. Kolam tersebut perlu disiapkan terlebih dahulu dengan cara dikeringkan hingga bagian dasar kolam retak dan diberi pupuk kandang sebanyak 1 kg/m2 di pinggir kolam. Selanjutnya, air dimasukkan ke kolam melalui pintu yang berada di dalam kolam. Namun, sebaiknya air tidak langsung dimasukkan sepenuhnya untuk mempercepat pembusukan pupuk.
Setelah lima hari, Anda bisa menambah ketinggian air menjadi 40–70 cm. Benih ikan sudah bisa ditebar setelah hari ke-7 hingga hari ke-10. Benih dipelihara di dalam kolam ini selama 40 hari hingga berukuran 3–5 cm.
Benih yang berukuran 3–5 cm bisa dibesarkan lagi hingga berukuran 5 gram/ekor selama 30 hari. Anda perlu melakukan persiapan kolam sama seperti sebelumnya. Demikian pula ikan yang berbobot 5 gram/ekor dapat dibesarkan kembali sampai mencapai 50 gram/ekor selama 60 hari.
Selama pembesaran, Anda perlu memberikan pakan tambahan berupa dedak halus. Pakan diberikan dua kali sehari pada pukul 10:00 dan pukul 17:00.